• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, August 6, 2022
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Pemerintah Kabupaten Sambas Kenalkan Tenun Lunggi dalam Indonesia Fashion Week 2019

by rafaela chandra
April 2, 2019
in Event, Hiburan, Mode
Reading Time: 2 mins read
Pemerintah Kabupaten Sambas Kenalkan Tenun Lunggi dalam Indonesia Fashion Week 2019

Seorang model memeragakan busana "Panglime Sambas" berbahan dasar tenun lunggi karya desainer Savitri dalam ajang Indonesia Fashion Week 2019 di Jakarta Convention Center, Senayan, pada Sabtu (30/03/19) sore. (ULTIMAGZ/Rafaela Chandra)

0
SHARES
718
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) memperkenalkan tenun lunggi, kain asal Sambas dalam ajang mode Indonesia Fashion Week 2019. Bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Bank Kalimantan Barat, Bupati Sambas menggandeng desainer Savitri dalam pertunjukan peragaan busana bertajuk Colorful in Harmony pada Sabtu (30/03/19) sore di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Dalam peragaan busana berbahan dasar tenun lunggi, Savitri mengangkat tema personal “Panglime Sambas”. Panglime, atau juga berarti Panglima, mengaktualisasikan sosok laki-laki Sambas yang tidak hanya gagah perkasa, tetapi juga bertanggung jawab serta mencintai budaya dan adat istiadat.

“Panglime Sambas” menampilkan keberagaman motif tenun lunggi, yaitu pucuk rebung, melati, serong mawar, parang manang, bintang timur, pakis, anggur, dan nanas. Para model “Panglime Sambas” juga membawa aksesori tas anyaman bambu saat memeragakan busana tenun lunggi di atas panggung busana (runway).

Untuk proses pewarnaan, Savitri mengklaim bahan pewarna dan motif yang digunakan adalah bahan-bahan alami dari buah-buahan dan bunga.

“Pewarnaan alam itu yang terdiri dari kulit durian, kulit rambutan, kulit manggis. Motif-motif diambil dari bunga-bunga yang dibudidayakan, seperti bunga melati, bunga mawar, terus ada buah-buahan, buah nanas, anggur, dan lain-lain,” kata Savitri dalam konferensi pers di JCC.

Savitri yang berada di depan para model memberikan sambutan kepada penonton usai peragaan busana “Panglime Sambas” dalam pertunjukan “Colorful in Harmony” Indonesia Fashion Week 2019. (ULTIMAGZ/Rafaela Chandra)

Savitri mencoba membuat pria tampil modis dengan potongan jas yang tegas dan tetap mengeluarkan garis-garis etnik yang berpadu dengan warna-warna sehingga menciptakan harmoni. Di tangannya, “Panglime Sambas” tampil dengan gaya etnik kontemporer.

Savitri mengungkapkan, “Saya memakai bahan tenun Sambas asli, itu tenun gedogan. Tenun gedogan itu dikerjakan oleh perajin, satu per satu benang, dengan prosesnya yang cukup panjang.”

Wakil Bupati Sambas Hairiyah menjelaskan bahwa di daerah perbatasan tersebut, masyarakat terutama kaum hawa di beberapa desa membuat tenun lunggi hampir setiap hari. Tanpa henti, mereka mengeksplorasi motif yang berbeda-beda. Bahkan, terdapat desa yang dikenal dengan sebutan Kampung Tenun.

“(Desa) itulah yang selama ini bekerjasama dengan BI, dengan Bank Kalbar, dan juga dengan pihak-pihak yang lain,” Hairiyah menambahkan, “Kami, saya sebagai wakil bupati dan juga Pak Bupati, mengharuskan pegawai kami ASN (Aparatur Sipil Negara) itu menggunakan tenun Sambas. Jadi, tenun Sambas harus dicintai oleh masyarakat Kabupaten Sambas, sehingga bisa menularkan ke mana saja termasuk ke masyarakat secara luas.”

Hairiyah berharap agar semakin banyak desainer yang mengeksplorasi diri dalam kegiatan ini sehingga Indonesia bertambah kaya dengan tampilnya desainer-desainer yang mengangkat budaya lokal dalam bentuk busana.

“Dan kami berharap dengan adanya kegiatan Indonesia Fashion Week ini (dapat) tambah meningkatkan pengetahuan kita semua bahwa di daerah yang jauh di ujung Borneo perbatasan Indonesia di Kabupaten Sambas, menghasilkan kain tenun Sambas, tenun lunggi yang begitu indah, halus, dan itu dikerjakan dengan cukup teliti oleh perempuan-perempuan yang kita bilang adalah ‘para perempuan tangguh’ yang ada di sana,” tutupnya.

 

Penulis: Rafaela Chandra

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: Rafaela Chandra

Tags: colorful in harmonyifw 2019indonesia fashion week 2019kalimantan baratsambastenun lunggi
rafaela chandra

rafaela chandra

Related Posts

Orkestra
Hiburan

Awal Mula Little Harmony Orchestra, Orkestra Anime Pertama di Indonesia

August 1, 2022
Mural Chadwick Boseman
Film

Trailer “Black Panther: Wakanda Forever” Tampilkan Penghormatan Emosional untuk Chadwick Boseman

July 30, 2022
Awarding Night ISFEST 2022 diselenggarakan secara daring pada Sabtu (02/07/2022) via Zoom. (ULTIMAGZ/ Melati Pramesthi)
Event

HIMSI UMN Tutup Rangkaian ISFEST 2022 dengan Awarding Night

July 14, 2022
Next Post
‘Dumbo’ Versi Live Action Hadir di Layar Lebar

'Dumbo' Versi Live Action Hadir di Layar Lebar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten + 8 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021