BERKELEY, ULTIMAGZ.com — Kecoa merupakan serangga yang umum kita jumpai diberbagai tempat, mulai dari dapur, kamar mandi, hingga tempat lainnya. Meski banyak orang ketakutan dan kesulitan untuk mengatasinya, kecoa juga memiliki kelebihan dalam kecepatan, kekuatan, dan fleksibilitas. Kelebihan tersebut dilihat para periset University of California untuk menciptakan sebuah robot yang dinamai CRAM (Compressible Robot with Articulated Mechanisms).
Periset menganggap bahwa kecoa memiliki kemampuan yang sangat unik. Salah satunya ialah mampu masuk ke dalam lubang ataupun celah yang berukuran 1 per 10 lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Selain itu, kecoa juga mampu berlari dengan kecepatan yang tinggi, sekalipun mereka sedang berada di celah tersempit.
Hal yang tak kalah mengejutkannya lagi ialah kecoa mampu menahan beban 900 kali lebih berat dibandingkan berat tubuhnya tanpa terluka sedikitpun. Hal ini dapat dianalogikan dengan manusia yang memiliki berat tubuh 50 kilogram, namun mampu menahan beban diatasnya sebesar 45 ton.
Peroplaneta americana, ialah salah satu spesies kecoa Amerika yang dijadikan bahan untuk riset. Periset menganalisis setiap kelakuan hewan tersebut, kemudian menciptakan sebuah robot yang serupa dengan kecoa, yakni CRAM.
CRAM dapat melebarkan kakinya ketika jongkok, sehingga memungkinkan untuk melewati celah sempit dengan kecepatan tingi. Robot ini juga dilindungi oleh pelindung plastik yang bentuknya serupa dengan sayap kecoa.
Pengembangan robot ini tentunya memiliki maksud tersendiri. CRAM akan sangat berguna pada saat proses evakuasi korban bencana alam berlangsung, terutama dalam proses penyelamatan korban gempa bumi. Tak seperti robot lain yang berukuran besar, CRAM justru mampu memasuki celah-celah sempit reruntuhan gempa, dan memastikan keadaan suatu tempat. Kecoa robot ini juga dapat membantu menemukan lokasi para korban gempa.
Robot ini masih dalam tahap pengembangan prototipe. Belum dipastikan lebih lanjut kapan robot ini akan diluncurkan. Namun, harga prototipe CRAM diperkirakan sebesar $100 atau setara dengan Rp 1.347.500.
Penulis : Elisabeth
Editor : Alif Gusti Mahardika
Sumber : wired.co.uk, valuewalk.com, news.berkeley.edu
Foto : valuewalk.com