SERPONG, ULTIMAGZ.com–Menurut data yang dicatat oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terdapat 225,9 juta serangan siber ke Indonesia pada 2018. Berdasarkan catatan Pusat Operasi 40% di antaranya merupakan serangan malware yang berbahaya. Ini menunjukkan perlunya usaha proteksi data.
Malware merupakan singkatan dari Malicious Software. Malware merupakan program/software jahat yang menyusup ke dalam sistem komputer lalu mengakibatkan berbagai kerugian pada pengguna komputer.
Menurut perusahaan keamanan Kaspersky Labs serangan siber bakal semakin marak di tahun 2019 ini. Serangan siber ini bukan hanya menyerang PC, namun juga perangkat seperti ponsel. Untuk itu ada beberapa tips yang dibagikan oleh Kaspersky Lab yang dapat digunakan untuk meminimalisir serangan siber.
Whitelisting atau Blacklisting
Whitelisting adalah kegiatan menandai aplikasi yang sering digunakan dan juga aman. Jika suatu aplikasi jarang digunakan namun ada kemungkinan untuk digunakan suatu hari nanti maka pengguna bisa melakukan blacklisting atau memblokir aplikasi tersebut. Dengan begitu malware tidak bisa memiliki celah untuk masuk dan merusak aplikasi.
Melakukan Update
Pembaruan terhadap aplikasi biasanya disertai dengan peningkatan sistem keamanan pada perangkat lunak. Aplikasi harian yang sering digunakan, seperti Microsoft Office, PDF Viewer, dan peramban seperti Google Chrome disarankan untuk diperbaharui secara rutin. Sebab pelaku kejahatan siber kerap menggunakan bug (eror) pada aplikasi guna mengeksploitasi data
Perbarui Sistem Operasi Perangkat
Pelaku kejahatan siber memiliki kecenderungan menyerang perangkat dengan sistem operasi yang tertinggal atau outdated karena memiliki celah keamanan. Oleh karena itu, lakukan pembaharuan secara berkala atau atur pembaharuan otomatis dengan Automatic Updates.
Kelola Perizinan Menyangkut Akses Aplikasi Terhadap Data Pengguna
Pengguna perangkat elektronik disarankan untuk mengetahui aplikasi apa saja yang terunduh di dalam perangkatnya. Untuk mengetahui fungsi dari suatu aplikasi adalah dengan melihat ulasan aplikasi tersebut. Dengan melihat ulasan, pengguna bisa menimbang apakah aplikasi tersebut perlu dipasang di dalam perangkat atau tidak.
Penulis: Andi Annisa Ivana Putri
Editor: Nabila Ulfa Jayanti
Foto: bing.com
Sumber: CNN.com, kangtokkomputer.weebly.com, tekno.kompas.com