• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Kebakaran Hutan di Australia Diperkirakan Akan Terus Berlanjut

by Charlenne Kayla Roeslie
January 13, 2020
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Kebakaran Hutan di Australia Diperkirakan Akan Terus Berlanjut

Sejumlah personil pemadam kebakaran memadamkan api di kota Nowra, New South Wales, Australia, pada Selasa (31/12). (Saeed Khan/AFP)

0
SHARES
446
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Australia sejak September lalu diperkirakan belum berakhir dalam waktu yang dekat. Walau kondisi diperkirakan akan membaik selama seminggu ke depan, suhu musim panas Australia umumnya mencapai puncaknya pada Januari dan Februari.

“Fenomena seperti ini akan menjadi lebih hebat kerena yang ekstrem akan menjadi lebih ekstrem,” ujar ahli iklim asal Polandia Zbigniew Kundzewics, dikutip dari tirto.com.

Menurut Kundzewics, karhutla di Australia bukan hanya disebabkan oleh suhu yang ekstrem, melainkan juga kekeringan. Badan Meteorologi Australia mencatat bahwa 2019 merupakan tahun paling panas dan paling kering dalam sejarah Australia. Rata-rata suhu maksimum tertinggi sepanjang masa tercatat di angka 41,9 derajat celcius pada 17 Desember lalu, dengan rata-rata curah hujan yang hanya mencapai 277.6 mm.

Terdapat 37.488 titik api yang terdeteksi oleh NASA selama 18 hari terakhir dan 38 persen di antaranya terletak di New South Wales (NSW). Hal ini pun menjadikan NSW sebagai negara bagian di Australia yang paling terdampak karhutla. Akibat peristiwa ini, 28 orang meninggal dunia, lebih dari 7,3 juta hektar lahan terbakar, dan lebih dari 2.000 rumah di NSW hancur oleh api.

Tak hanya manusia, lebih dari setengah miliar hewan juga menjadi korban. Menurut Menteri Lingkungan Hidup Australia Sussan Ley, sekitar 1/3 populasi koala di NSW telah mati akibat karhutla kali ini. Hewan-hewan endemik Australia lainnya yang berpopulasi lebih sedikit, seperti antechinus serta spesies burung dan katak tertentu, juga terancam punah.

Terkait bencana ini, pemerintah Australia telah menurunkan lebih dari 2.000 personil pemadam kebakaran di NSW. Pemerintah Amerika Serikat, Kanada, dan New Zealand pun juga telah mengirimkan personil tambahan untuk membantu menangani krisis ini. Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengalokasikan dua miliar dolar Australia kepada Agensi Nasional Pemulihan Kebakaran Hutan untuk menolong korban dan membangun kembali infrastruktur yang terdampak.

“Kami ingin mengurangi emisi dan melakukan yang terbaik yang kami bisa,” pungkas Morrison terkait rencana Australia ke depan dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari telegraph.co.uk.

 

Penulis: Charlenne Kayla Roeslie

Editor: Audrie Safira Maulana

Foto: Saeed Khan/AFP

Sumber: cnnindonesia.com, cnn.com, time.com, tirto.com, telegraph.co.uk

Tags: australiabencana alamkebakaran hutankoalaNew South Walesperubahan iklimScott Morrison
Charlenne Kayla Roeslie

Charlenne Kayla Roeslie

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
Kecuali Amerika Utara dan Jepang, Netflix Resmi Tayangkan Film Animasi Studio Ghibli

Kecuali Amerika Utara dan Jepang, Netflix Resmi Tayangkan Film Animasi Studio Ghibli

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021