TANGERANG, ULTIMAGZ.com –Gedung kantor bertingkat, shopping mall, dan bangunan modern lainnya kini mulai menghiasi wajah salah satu kota Tiongkok, Shenzhen. Kota yang awalnya dijuluki sebagai “small fishing village” saat ini berubah menjadi kota yang kaya akan pertumbuhan industri teknologi.
Kota yang pertama kali terpilih di dalam Special Economic Zone di Tiongkok pada 1979 itu awalnya belum memiliki tingkat pertumbuhan finansial yang cukup baik. Mulanya, Shenzhen ialah salah satu kota di Tiongkok yang dijadikan sebagai bahan percobaan dari praktik ekonomi kapitalisme. Hal tersebut tentunya membuat perekonomian Shenzhen menjadi sulit untuk berkembang.
Namun, keadaan finansial kota Shenzhen lantas membaik semenjak terjadinya penanaman investasi asing besar-besaran yang terjadi pada tahun 1990-an. Semenjak tahun 1990, pertumbuhan finansial Shenzhen mulai melaju dengan cepat. Bahkan pada 2013 lalu, GDP (Gross Domestic Product) yang diperoleh oleh Shenzhen berhasil menempati peringkat keempat terbesar di Tiongkok. Pencapaian yang sangat besar ini tentunya bisa dikatakan terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat.
“Shenzhen sendiri ialah kota yang usianya masih muda, namun telah berhasil menjadi kota modern yang cukup besar,” ujar Jonathan Leijonhufvud, salah satu pengamat kota Beijing yang berprofesi sebagai fotografer.
Selain investasi asing yang meningkat drastis, industri teknologi juga tumbuh subur di kota ini. Terhitung sejak 1985, ZTE, perusahaan teknologi ternama Tiongkok mulai menempatkan pusatnya di kota Shenzhen. Kemudian disusul dengan perusahaan teknologi Tiongkok lainnya, Huawei, pada 1988. Hingga saat ini, industri teknologi di kota ini kian hari kian hidup dan terus menyumbangkan pendapatan Shenzhen dengan subur.
Tak hanya pertumbuhan finansial saja yang tumbuh dengan baik, namun sarana dan prasarana, serta infrastruktur lainnya juga sudah berkembang. Berbagai model transportasi, seperti pesawat, kereta, dan kapal kini sudah bisa diandalkan dan siap digunakan oleh masyarakat dan wisatawan ketika tengah mengunjungi kota Shenzhen.
Penulis : Elisabeth
Editor : Annisa Meidiana
Sumber : wired.co.uk, bricandchina.com, businessinsider.com, chinaknowledge.com, traveltips.usatoday.com
Foto : wired.co.uk