JAKARTA, ULTIMAGZ.COM – Presiden Joko Widodo belum lama meresmikan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/09/17). Perpustakaan yang diklaim sebagai perpustakaan tertinggi di dunia tersebut didirikan guna memfasilitasi masyarakat untuk mencari informasi.
“Gedung ini dibuat untuk mengakomodasi pelajar, soalnya gedung yang di Salemba tidak muat lagi. Kasihan mereka kalau ke sana sampai di jalan-jalan. Di sini juga bukunya belum lengkap, sebagian masih di Salemba,” terang bagian informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Yoyo Yahyono pada detikTravel, Jumat (03/11/17).
Perpusnas RI dilengkapi pelbagai fasilitas yang menunjang demi meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia saat ini. Sebut saja jumlah koleksi masif dengan total sekitar 921.203 judul buku dan 1,5 juta artikel digital yang bisa diakses. Ada pula ruang layanan keanggotaan perpustakaan nasional, ruang teater, ruang zona promosi budaya baca, dan data center.
Terdiri atas 27 lantai dengan total ketinggian 126,3 meter, Perpusnas RI menyediakan ruang diskusi hampir di setiap lantainya. Adapun ruang audio visual hingga auditorium berkapasitas 250 orang, serta fasilitas komputer di lantai 2.
Menyadari bahwa kebutuhan informasi dan literasi dibutuhkan oleh semua orang tanpa terkecuali, Perpusnas RI juga menyediakan layanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Layanan yang dimaksud antara lain koleksi buku braille dan besi yang memudahkan para tunadaksa dalam membaca.
Kepala Perpusnas RI M. Syarif Bando menyatakan bahwa perpustakaan merupakan benteng terakhir dari demokrasi.
“Perpus ini merupakan layanan kemanusiaan yang paling fundamental, yang paling mendasar. Karena informasi merupakan hak dasar manusia yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa,” kata Syarif seperti dikutip goodnewsfromindonesia.id.
Berdiri di atas lahan seluas 11.975 meter persegi dengan luas bangunan 50.917 meter persegi, Gedung Perpusnas RI mengadopsi konsep green building dengan konsumsi energi 150 kwh/mm2 per tahun. Pembangunan gedung ini meraup dana sebesar Rp465.207.300.000.
Selain untuk mencari informasi, sebagian masyarakat turut berkunjung ke Perpusnas RI hanya untuk mengisi waktu luang dan melihat-lihat. Desain eksterior dan interior perpustakaan yang dibuat menarik dibanding gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya membuat banyak pengunjung datang untuk sekadar berfoto.
Siapa saja boleh datang ke Perpusnas RI asal memiliki kartu keanggotaan. Kartu bisa dibuat dengan registrasi daring terlebih dahulu atau langsung di lokasi. Pembuatan kartu ini tidak dipungut biaya sepeser pun. Selain sebagai akses masuk, kartu tersebut juga nantinya digunakan untuk keperluan meminjam buku.
Sebagai informasi, Perpusnas RI buka pada hari Senin – Sabtu mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
Penulis: Geofanni Nerissa Arviana
Editor: Christian Karnanda Yang
Foto: tandaseru.id
Sumber: cnnindonesia.com, detik.com, pnri.go.id, goodnewsfromindonesia.id, antaranews.com