• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, June 18, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Jalan-jalan

Kisah Menarik dan Pilu di Balik Hangatnya Budae Jjigae

by Vanessa Anabelle
February 16, 2022
in Jalan-jalan
Reading Time: 3 mins read
makanan

Ilustrasi Budae Jjigae (Foto: Unsplash/Sean Lee)

0
SHARES
420
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com –  Bagi Ultimates yang suka menonton drama Korea atau setidaknya mengikuti budaya Korea, pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan berkuah yang nikmat satu ini, yaitu Budae Jjigae. Apakah Ultimates tahu bahwa di balik hidangan yang berisikan kombinasi kompleks dan hangat ini ternyata mengandung sebuah kisah sejarah yang ikut teraduk di dalamnya? 

Budae Jjigae atau yang dikenal juga dengan sebutan army stew, adalah makanan yang khas dan populer di Korea Selatan. Biasanya, makanan ini dimasak langsung di atas meja makan para pelanggan restoran ditemani satu botol Soju atau alkohol. 

Biasanya orang-orang menyantap makanan ini di malam hari yang melelahkan setelah pulang kerja atau ditemani dinginnya cuaca saat hujan. Budae Jjigae memang menjadi makanan umum sekarang bagi masyarakat Korea Selatan, tetapi hidangan ini ternyata mengandung sebuah kisah sejarah yang cukup memilukan bagi masyarakatnya. 

Budae Jjigae berarti sup pangkalan militer dalam bahasa Indonesia secara harfiah. Melansir crazykoreancooking.com, hidangan ini berbahan dasar sup yang dicampur dengan daging ham atau spam, sosis, mi instan, sayuran, kimchi, tahu, dan saus gochujang (pasta cabai dari beras ketan dan cabai yang difermentasi). 

Baca Juga “Jelajahi Keragaman Asia Tenggara Melalui Budaya Makanannya”

Makanan ini pertama kali ditemukan setelah adanya Perang Korea antara bagian utara dan bagian selatan pada 1950-an. Saat masa itu, terjadi kelangkaan pada makanan dan  kesulitan ekonomi yang menyebabkan banyak orang Korea kelaparan.

Makanan diselundupkan dari pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang menjadi salah satu bantuan dari luar negeri. Dari sana, para penduduk Korea Selatan melakukan inovasi dengan menggunakan bahan-bahan makanan AS untuk membuat sup. 

Dengan daging olahan seperti spam dan sosis, akhirnya masyarakat Korea Selatan menemukan alternatif untuk menikmati rasa daging asli. Saat itu, daging asli sangat sulit untuk ditemukan, bila ada, harganya juga sangat mahal. 

Yang paling memilukan, terkadang daging-daging olahan yang dijual di pasar gelap tidak selalu dalam kondisi baru. Tidak jarang daging yang dijual adalah daging sisaan dari makanan para militer AS. Selain membeli, terkadang masyarakat juga mengais sampah untuk mencari sisa-sisa makanan.

makanan
Ilustrasi Budae Jjigae (Foto: yummy.co.id)

Daging olahan sebenarnya tidak familier di lidah masyarakat Korea Selatan pada waktu itu. Akhirnya, mereka berinovasi dengan cara mencampur bahan-bahan dasar masakan Korea seadanya dan menjadikannya sebagai sup. 

Saat ini, Budae Jjigae menjadi salah satu makanan yang populer dari Asia dan semakin banyak variasi. 

Meskipun mengandung kisah pilu dan penuh perjuangan di dalamnya, Budae Jjigae menjadi salah satu bukti nyata dari persatuan budaya makanan dari Korea Selatan dan Amerika Serikat. 

Selain itu, hidangan ini juga menjadi salah satu pengingat masyarakat Korea Selatan mengenai kerasnya perjuangan para nenek moyang untuk bertahan hidup di masa perang dulu. 

 

Penulis: Vanessa Anabelle Herlin 

Editor: Alycia Catelyn

Foto: Unsplash/Sean Lee

Sumber: crazykoreancooking.com, travel.kompas.com, bbc.com

Tags: 2022budae jjigaebudayacultureeateatingfoodfoodiehiburanhistoryjalan-jalanKoreaKorea SelatankulturmakanmakananSejarahsouth koreasup
Vanessa Anabelle

Vanessa Anabelle

Related Posts

Ilustrasi pemandangan dari puncak Kawah Ijen. (freepik/jcomp)
Jalan-jalan

Kawah Ijen, Destinasi Wisata Jawa Timur dengan Sejuta Daya Tarik

May 14, 2025
Kondisi lobi BXSea Bintaro Jaya pada hari kedua Lebaran, Selasa (01/04/25). (BXSea Oceanarium)
Jalan-jalan

BXSea Bintaro Jaya Temani Liburan Idulfitri Lewat “The Flow of Blessings”

April 7, 2025
Boen Tek Bio, kelenteng tertua di kawasan Tangerang yang erat kaitannya dengan eksistensi Cina Benteng. (tangerangkota.go.id)
Jalan-jalan

Tapaki Jejak Sejarah di Tangerang: Cina Benteng

February 27, 2025
Next Post
Kurangnya literasi membaca picu perilaku buruk warganet Indonesia (Foto: ULTIMAGZ/Chiquita Aurellia Tjandra)

Literasi Baca Rendah Pengaruhi Perilaku Warganet Indonesia

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021