SERPONG, ULTIMAGZ.com – Meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap dunia kecantikan, membuat adanya peluang besar bagi berbagai industri kosmetik. Sayangnya, hal ini juga menjadi salah satu ancaman besar bagi lingkungan.
Di balik banyaknya manfaat produk kosmetik, nyatanya ada dampak negatif yang akan menimpa semua orang. Sebab kemasan produk kosmetik yang biasa Ultimates gunakan sehari-hari menggunakan material plastik tidak ramah lingkungan.
Baca juga: Greenhope Indonesia: Merancang Ulang Masa Depan Plastik
Semakin banyak produk kecantikan dengan kemasan plastik ini dijual dan dipakai, industri terus berkontribusi menjadi salah satu penyumbang sampah plastik tertinggi. Berdasarkan laporan Cosmetic Packaging Market Growth Trends and Forecasts (2020-2025), hampir 50 persen kemasan produk kosmetik terbuat dari bahan plastik.
Hal ini didukung oleh laporan Minderoo Foundation yang mengatakan bahwa industri kosmetik global telah memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahunnya. Sebagian besar kemasan tersebut tidak dapat didaur ulang.
Padahal, plastik tidak dapat hilang begitu saja. Plastik dapat bertahan sangat lama di Bumi hingga 60-70 tahun lamanya. Plastik yang tidak dapat terurai pun akan menjadi potongan lebih kecil. Maka dari itu, hasil sampah plastik dari kemasan kosmetik yang tidak dikelola dan didaur ulang dengan baik akan menumpuk di Bumi.
Lantas, apa ancaman dan dampak yang akan terjadi jika sampah plastik tetap diabaikan?
Dampak Berbahaya Limbah Plastik
1. Mengancam kesehatan manusia
Melansir dari alodokter.com, senyawa kimia beracun dari plastik nyatanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara, makanan, minuman yang telah terkontaminasi limbah plastik. Limbah kemasan plastik kosmetik ini bisa menghasilkan zat karsinogenik yang dapat memicu kanker seperti kanker paru-paru, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker testis.
Bahkan, paparan logam berat dan mikroplastik dari plastik juga menyebabkan kerusakan kulit. Selain itu, dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh seperti gangguan saraf, masalah pencernaan, gangguan fungsi ginjal serta hati, dan masih banyak lagi.
2. Mengancam kelestarian satwa liar
Kehidupan satwa liar kini telah menyatu dengan sampah plastik. Mereka mengira plastik adalah makanan mereka dan memberikannya kepada anak-anaknya. Alhasil, pencernaan mereka rusak. Contohnya, seekor paus yang terdampar di pantai daerah Skotlandia pada 2019. Hasil otopsi paus tersebut menyatakan ia mengonsumsi 100 kilogram sampah.
Berdasarkan riset Eriksen dkk., lebih dari lima triliun potongan plastik yakni seberat lebih dari 250.000 ton telah mengapung di laut. Sampah plastik yang sulit terurai ini akan tetap mengambang, menghiasi, dan merusak kehidupan makhluk laut.
3. Merusak ekosistem
Banyaknya sampah kosmetik yang berasal dari kemasan plastik ini tentu sangat merusak ekosistem. Sampah plastik baik berbentuk utuh maupun telah menjadi partikel kecil dapat mengakibatkan pencemaran air. Sebab zat kimia plastik bifenil poliklorinasi dan pestisida mengontaminasi air serta meracuni juga merusak habitat makhluk hidup di sekitarnya.
Tidak hanya itu, partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia dari hasil penguraian plastik dapat masuk ke dalam lapisan tanah serta menempel pada tumbuhan yang tertanam di dalamnya. Jika sayuran atau buah tersebut dikonsumsi, akan ada banyak risiko penyakit yang terjadi dapat terjadi bagi manusia,
Baca Juga: TUGEDER Tanamkan Empati dan Edukasi Pengolahan Plastik
Proses pembakaran sampah plastik yang dilakukan secara terbuka pun dapat menimbulkan polusi udara. Adanya polusi udara ini memperparah pemanasan global dan perubahan iklim di seluruh dunia.
Untuk menangani limbah kosmetik dan mengurangi plastik, Ultimates dapat melakukan beberapa cara di infografik berikut.

Penulis: Stephanie Amelia Wijaya
Editor: Vellanda
Foto: parapuan.co
Sumber: parapuan.co, bkpp.demakkab.go.id, alodokter.com,
Eriksen, M., Lebreton, L. C. M., Carson H. S., Thiel, M., Moore, C.J., Borerro, J. C., Galgani, F., Ryan P. G., & Julia, R. (2014). Plastic pollution in the world’s oceans: More than 5 trillion plastic pieces weighing over 250,000 tons afloat at sea. PLOS ONE 9,(12), 1-15. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0111913