SERPONG, ULTIMAGZ.com – Nasi yang lengket namun manis ketika dikunyah, dilengkapi dengan tekstur olahan ikan yang berwarna putih kemerahan menyerupai kepiting–itulah gambaran khas dari hidangan bernama Kani Sushi. Menu ini kerap dijumpai di berbagai restoran Jepang dan sering diasosiasikan sebagai sushi dengan isian daging kepiting.
Namun, apakah benar daging yang digunakan dalam Kani Sushi adalah kepiting asli? Jika bahasa tersebut diartikan secara harfiah, artinya adalah kepiting dalam bahasa Jepang, mengapa mayoritas hidangan ini justru menggunakan crab stick, alias kepiting imitasi?
Baca juga: Overfishing: Mengancam Ikan, Membahayakan Bumi
Kani atau Surimi?
Melansir dari theoceaninsider.com, kani yang digunakan dalam hidangan sushi sebenarnya merujuk pada daging kepiting tiruan yang terbuat dari surimi, sebuah olahan pasta ikan dari ikan Pollock Alaska. Ikan tersebut kemudian dibentuk dan dibumbui sedemikian rupa agar rasa dan tampilannya menyerupai daging kepiting.
Pemilihan surimi bukan tanpa alasan. Surimi jauh lebih murah, lebih mudah didapatkan, dan memiliki umur simpan yang lebih lama daripada kepiting asli. Oleh karena itu, banyak restoran yang menggunakan crab stick sebagai alternatif praktis, meskipun dari segi rasa maupun nutrisi berbeda dengan daging kepiting.
‘Kani’ atau Kani yang Lebih Sehat
Meskipun kepiting imitasi memiliki cita rasa yang memanjakan mulut, hidangan ini tidak sehat jika dibandingkan dengan kani sesungguhnya, yakni kepiting itu sendiri. Kani atau crab stick tinggi akan karbohidrat dan rendah protein, sehingga tidak baik untuk penderita diabetes, dilansir dari kumparan.com.
Berbeda dengan kepiting asli, daging ini memiliki kaya akan kandungan vitamin B12, seng, selenium, zat omega-3, dan proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan imitation crab.
Maka dari itu, tidak heran jika kepiting jauh lebih sehat daripada crab stick, dilansir dari kompas.com. Bahkan, daging ini dipandang sebagai obat untuk kesehatan otak dan jantung.
Baca juga: Mari Bahas Wasabi, Bumbu Hijau Asal Jepang dengan Rasa Pedas yang Unik
Kani yang artinya kepiting justru jarang ditemukan pada hidangan sushi. Sebaliknya, selama ini yang Ultimates konsumsi merupakan hasil olahan dari ikan menjadi surimi.
Bahasa kuliner yang terdengar mewah ternyata mampu menciptakan ilusi bagi konsumen terhadap makanan. Maka dari itu, penting untuk memikirkan kandungan makanan yang Ultimates konsumsi untuk menjaga kesehatan.
Penulis: Victoria Nadine Gunawan
Editor: Jessica Kannitha
Foto: istockphoto.com
Sumber: theoceaninsider.com, kumparan.com, kompas.com