SERPONG, ULTIMAGZ.com – Bila Ultimates adalah orang kidal, kalian mungkin bertanya-tanya tentang dunia yang berorientasi dengan mayoritas tangan kanan. Dengan banyaknya penelitian dan miskonsepsi mengenai orang kidal, mari kita lihat beberapa fakta dan studi mengenai kidal!
Kidal adalah orang-orang yang menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan untuk aktivitas rutin, seperti menulis, makan, dan lainnya. Kebanyakan studi yang telah mempelajari kidal percaya bahwa sekitar 10 persen orang di dunia adalah kidal, dilansir dari livescience.com.
Baca juga: Saat Tidur, Apa yang Terjadi dengan Tubuh Kita?
Seperti kebanyakan aspek sifat manusia, kidal itu kompleks dan tampaknya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetika dan lingkungan. Pada 2007, para ilmuwan menemukan gen yang tampaknya terkait dengan kidal. Mereka telah berspekulasi selama bertahun-tahun bahwa satu gen dapat mengontrol preferensi kiri-kanan tubuh manusia. Sayangnya, mereka tidak bisa menunjukkan dengan tepat letak gen tersebut. Alhasil, para peneliti dengan cepat memperlihatkan bahwa ini adalah masalah yang kompleks dan belum ada kesimpulan pasti yang dapat dicapai.
Studi Mengenai Si Tangan Kiri
Para peneliti yang dipimpin oleh ahli biofisika di Ruhr University Bochum, memantau ekspresi gen janin antara usia kehamilan 8 dan 12 minggu. Mereka mendeteksi asimetri perkembangan di sumsum tulang belakang awal yang terjadi sebelum korteks motorik, yaitu bagian yang mengontrol gerakan dan terhubung ke tulang belakang. Masa perkembangan kritis ini tampaknya juga terjadi untuk memutuskan seseorang kidal atau tidak kidal.
“Ini bukan hal yang mustahil karena banyak serabut saraf menyeberang dari satu sisi ke sisi lain di batas antara otak belakang dan sumsum tulang belakang,” jelas Carolien de Kovel, penulis utama studi dan peneliti di Max Plank Institute for Psycholinguistics, dilansir dari hellosehat.com. Peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan ini dapat disebabkan oleh lingkungan, yang nantinya akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi.
Simpelnya, perkembangan tangan kidal sudah terjadi sejak dalam kandungan. Baik faktor genetik maupun paparan lingkungan selama kehamilan, terdapat kemungkinan untuk menjadikan seseorang bertangan kidal. Namun, penelitian tidak meyakinkan sejauh apakah faktor lingkungan dapat memengaruhi preferensi tangan ini atau tidak, meskipun mereka mengutip keyakinan bahwa itu mungkin.
Preferensi tangan menjadi semakin jelas bagi anak usia dini dan cenderung konsisten sepanjang hidup. Namun, sedikit yang diketahui tentang dasar biologisnya. Preferensi tangan mungkin muncul sebagai bagian dari proses perkembangan yang membedakan sisi kanan dan kiri tubuh (disebut asimetri kanan-kiri). Terlebih, preferensi tangan tampaknya terkait dengan perbedaan antara bagian kanan dan kiri belahan otak. Belahan kanan mengontrol gerakan di sisi kiri tubuh, sedangkan belahan kiri mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh.
Mengutip medlineplus.gov, awalnya dianggap bahwa terdapat gen tunggal mengendalikan preferensi tangan. Namun, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa banyak gen, mungkin hingga 40, berkontribusi terhadap sifat ini. Masing-masing gen kemungkinan memiliki efek lemah dengan sendirinya, tetapi bersama-sama memainkan peran penting dalam membangun preferensi tangan. Studi memperlihatkan bahwa setidaknya beberapa dari gen ini membantu menentukan keseluruhan asimetri kanan-kiri tubuh yang dimulai pada tahap awal perkembangan.
Sejauh ini, para peneliti telah mengidentifikasi hanya beberapa dari banyak gen yang diduga memengaruhi preferensi tangan. Studi menunjukkan bahwa faktor lain juga berkontribusi terhadap kidal. Lingkungan prenatal dan pengaruh budaya mungkin memainkan peran.
Kebanyakan orang tidak kidal dan hanya beberapa yang kidal masih menjadi misteri. Namun, para ilmuwan telah memperhatikan bahwa kidal cenderung diturunkan dalam keluarga, sehingga diasumsikan bahwa kidal memiliki komponen genetik untuk itu.
Kidal merupakan karakteristik yang dapat diwariskan sebab gen memengaruhi cara perkembangannya. Contohnya, orang tua yang kidal cenderung memiliki anak kidal daripada orang tua yang tidak kidal.
Orang-orang Kidal Melalui Pandangan Sosial Budaya
Terdapat salah satu istilah slang populer dalam bahasa Inggris untuk orang kidal, yakni southpaw. Istilah ini berasal dari olahraga bisbol. Karena sebagian besar lapangan bisbol sejajar sedemikian rupa sehingga pelempar menghadap ke barat, pelempar kidal akan melempar bola dengan tangan mereka di sisi selatan.
Namun, terdapat istilah negatif untuk menyebut orang kidal. Orang kidal dulunya disebut sinistrality atau sinistralitas. Kata Latin sinistra awalnya berarti ‘kiri’, tetapi akhirnya mengambil konotasi ‘jahat’ atau ‘tidak beruntung’. Makna kuno ini memengaruhi bahasa-bahasa berikutnya. Misalnya, bahasa Eropa modern dan bahasa Inggris mendefinisikan kata right (kanan) sebagai ‘benar’. Kata rights juga sering dikaitkan dengan konsep otoritas dan keadilan dalam bahasa Inggris.
Orang-orang kidal tidak selalu menjadi keingintahuan ilmiah belaka, sebelumnya merupakan subjek takhayul yang memberikan kutukan sosial yang serius kepada pemiliknya. Dalam banyak budaya, orang kidal umumnya dianggap jahat dan berhubungan dengan setan. Di abad pertengahan, manusia kidal dianggap bersekutu dengan iblis dan dianggap kurang cerdas daripada orang kidal.
Dalam bukunya A Left-Hand Turn Around the World: Chasing the Mystery and Meaning of All Things Southpaw, David Wolman menuliskan, “Di dunia Barat, kidal telah lama dikaitkan dengan yang terburuk dari yang terburuk: dosa, penyembahan iblis, setan sendiri, dan hanya posisi buruk di sekitar Tuhan. Guru sekolah Katolik biasa memberitahu siswa bahwa kidal adalah tanda ‘binatang’, orang Skotlandia mengatakan seseorang dengan nasib buruk pasti telah dibaptis oleh seorang imam yang kidal, dan orang-orang Yahudi ortodoks membungkus lengan kiri mereka dengan tali kulit tefillin.”
“Alkitab penuh dengan referensi ke tangan, dan biasanya itu tentang Tuhan yang melakukan sesuatu yang baik dan suci dengan tangan kanannya,” lanjut Wolman.
Kemudian, kata ‘kiri’ sendiri di beberapa bahasa memiliki makna yang negatif. Bahkan kata ‘kiri’ dari bahasa Anglo-Saxon merupakan lyft yang berarti rusak. Kata Jerman linkisch juga berarti canggung. Kata Rusia levja dikaitkan dengan tidak dapat dipercaya. Sinonim kiri dalam bahasa Mandarin adalah hal-hal seperti aneh, salah, dan salah.
Di beberapa negara, terdapat pula persepsi tertentu melekat pada penggunaan tangan kiri yang dominan. Misalnya di Indonesia, India, dan Bangladesh, penggunaan tangan kiri untuk makan dianggap tidak sopan karena dianggap hanya cocok untuk tugas-tugas yang tidak bersih.
Di dunia yang dominan orang tidak kidal, bias terhadap orang kidal cukup jelas. Peralatan dan mesin umum dibuat untuk kemudahan penggunaan oleh orang yang tidak kidal, tanpa mempertimbangkan apakah itu cukup cocok untuk orang kidal. Contoh peralatan tersebut adalah peralatan dapur, gunting, kamera, alat-alat rumah, dan lainnya.
Keuntungan Menjadi Orang Kidal di Dunia Serba-Tangan Kanan
Orang yang tidak kidal memiliki otak kiri yang dominan, sedangkan orang yang kidal memiliki otak kanan yang dominan. Orang yang tidak kidal pun dianggap memiliki keunggulan dalam hal matematika, bahasa, dan komputasi, sedangkan orang kidal memimpin dalam pemikiran holistik, intuisi, dan mengekspresikan perasaan mereka, menurut medicaldaily.com.
Orang-orang kidal cenderung lebih kreatif dan artistik. Hal ini mungkin terjadi karena orang kidal memiliki otak kanan yang dominan, sisi otak yang berhubungan dengan kreativitas dan imajinasi. Orang berotak kanan melihat dunia dengan cara yang berbeda. Alasan lainnya adalah orang kidal terbiasa mencari tahu cara mereka menggunakan alat sejak usia muda. Gunting, cangkir, dan barang lain umumnya yang dibuat untuk orang yang tidak kidal.
Melansir dari huffpost.com, orang-orang kidal mendengarkan suara secara berbeda dengan mereka yang tidak kidal. Suara diproses secara berbeda di berbagai bagian otak. Karena orang kidal dominan otak kanan, suara dirasakan secara berbeda oleh mereka. Mereka memproses suara lebih lambat daripada otak kiri. Ini berarti bahwa mereka dapat menangkap nuansa dalam suara dan musik dengan lebih baik.
Tidak hanya mendengarkan suara secara berbeda, orang kidal juga berpikir secara berbeda. Hal ini disebabkan oleh otak orang-orang kidal yang sering menggunakan kedua belahan otak yakni kiri dan kanan. Sebab, orang-orang kidal harus menyesuaikan dengan orang-orang yang tidak kidal. Alhasil, otak orang-orang kidal berspesialisasi dalam aktivitas kognitif tertentu di setiap sisi otak.
Informasi pun dapat berjalan lebih sering di antara belahan otak orang kidal, menghasilkan pemikiran, dan solusi unik untuk masalah. Sementara orang tidak kidal mungkin membuang gagasan radikal, orang kidal siap untuk mempertimbangkannya dan menemukan solusi yang akan diabaikan oleh otak orang tidak kidal.
Faktor-faktor seperti genetika, pengaruh psikologis, dan lingkungan telah digunakan untuk menetapkan fakta. Ada pula keyakinan agama dan budaya yang telah memengaruhi kualitas, cara, dan filosofi suatu masyarakat.
Sementara penelitian menunjukkan bahwa menjadi orang kidal mungkin ada hubungannya dengan genetika, ini belum sepenuhnya terbukti. Sangat menarik untuk memikirkan mengapa beberapa orang kidal. Ilmu pengetahuan telah membantu mengembalikan kepercayaan-kepercayaan negatif terkait orang kidal ke bayangan, meskipun kita akan membutuhkan lebih banyak penerangan sebelum kita dapat sepenuhnya memahami cara rumit terkait bagaimana kidal muncul dari biologi manusia.
Penulis: Alycia Catelyn
Editor: Maria Katarina
Foto: Canva
Sumber: livescience.com, hellosehat.com, medlineplus.gov, medicaldaily.com, huffpost.com