Kabar terbaru: Pada Minggu (02/10/22), Kapolri mengumumkan jumlah korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan sebanyak 125 orang.
SERPONG, ULTIMAGZ.com – Terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (01/10/22). Sebanyak 174 orang dikabarkan meninggal dan 298 orang merupakan korban luka yang tengah dirawat di rumah sakit.
“Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim pada jam 09.30 tadi masih 158, tapi pas jam 10.30 tadi jadi 174,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dikutip dari sport.detik.com.
Sebelumnya, keterangan dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Jawa Timur Nico Afinta mengatakan sebanyak 127 orang tewas, termasuk dua anggota Polri. Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan. Sementara sisanya meninggal ketika mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Nico juga menambahkan bahwa 13 kendaraan mengalami kerusakan akibat amukan massa Aremania (sebutan bagi pendukung Arema FC) pada saat itu. Sebanyak 10 mobil dinas Polri, yang terdiri dari mobil Brimob, K-9, dan tiga di antaranya mobil pribadi.

Kerusuhan tersebut terjadi usai pertandingan antara tuan rumah Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa, sehingga beberapa di antaranya turun ke lapangan. Salah satu sembari membawa bendera Persebaya Surabaya yang dicoret. Aksi itu pun diikuti oleh Aremania lainnya dan jumlahnya bertambah.
Situasi semakin tidak terkendali, aparat keamanan pun merespons dengan menembakkan gas air mata. Melansir dari cnnindonesia.com, gas air mata ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan. Namun, juga ke arah tribune penonton yang kemudian menimbulkan kepanikan.
“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” jelas Nico.
Kericuhan ini pun juga ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (02/10/22). Presiden memerintahkan Kepala Staf Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Baca juga: Dunia Sepak Bola Perlu Belajar dari Insiden Zouma
“Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” tutur Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari bbc.com.
Presiden Jokowi juga memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memantau korban luka. Presiden menegaskan agar para korban mendapatkan pelayanan medis yang terbaik.
Penulis: Alycia Catelyn
Editor: Nadia Indrawinata
Foto: AP Photo, ANTARA FOTO
Sumber: nasional.tempo.co, cnnindonesia.com, bbc.com, sport.detik.com