Belum lama sejak kejadian MH17 yang jatuh ditembak di wilayah Ukraina, dunia aviasi kembali berduka. Dua penerbangan dari dua maskapai berbeda mengalami kecelakaan dalam selang waktu kurang dari sepekan sejak kejadian MH17.
Pesawat berjenis ATR 72-500 (72-212A) milik TransAsia Airways dengan registrasi B-22810 mengalami kecelakaan di Bandara Magong. Jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan GE222 itu, mengakibatkan 51 orang meninggal dunia dan 7 orang mengalami luka berat.
Dalam laporan yang dilansir CNN, pesawat sempat menabrak bangunan perumahan sebelum kandas di darat pada pukul 07.00 waktu setempat. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, tetapi diduga kuat pesawat yang berangkat dari Bandara Kaohsiung itu membuat pendaratan darurat akibat cuaca buruk dan angin kencang dari topan Matmo, yang melanda Taiwan Rabu (23/7) pagi.
Sementara itu, pesawat McDonnell Douglas MD-83 milik Swiftair yang dioperasikan untuk Air Algérie mengalami kehilangan kontak setelah 50 menit terbang dan jatuh di antara wilayah Gao dengan Tessalit (Mali). Penerbangan dari Bandara Ouagadougou (Burkina Faso) menuju Bandara Houari Boumediene (Aljazair) ini membawa 116 penumpang dan 6 awak kabin.
Sejatinya, pesawat dengan nomor penerbangan AH5017 ini lepas landas pada pukul 01:17 waktu setempat dan dijadwalkan tiba pukul 06:55 waktu Aljazair. Pada penerbangan ini, pilot sempat diminta untuk mengubah rute penerangan akibat adanya badai kering yang bertiup dari timur Sahara dan jarak pandang yang terbatas.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Ilham Akbar
Editor: Erwanto Khusuma
Foto: Di sini