• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, July 3, 2022
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

“Along for the Ride” Ulik Kisah Masa Muda dan Identitas Diri

by Carolyn Nathasa Dharmadhi
May 16, 2022
in Film, Review
Reading Time: 3 mins read
along-for-the-ride-still

Salah satu adegan dalam film "Along for the Ride". (Foto: imdb.com)

0
SHARES
90
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tidak ada salahnya ketika muncul keinginan untuk menjadi anak-anak kembali di usia menjelang dewasa. Hal ini tergambar dalam film adaptasi terbaru Netflix dari novel laris karya Sarah Dessen tentang seorang gadis remaja perfeksionis yang berjudul “Along for the Ride”.

“Along for the Ride” menangkap keajaiban musim panas dan menghadirkan kisah menuju usia dewasa yang lekat juga dengan kisah cinta pertama yang manis. Kisah ini berawal dengan perkenalan Auden West (Emma Pasarow), seorang gadis yang baru saja lulus dari SMA. Ia sangat berambisi dalam sisi akademik dan cenderung dewasa lebih cepat dibandingkan teman-teman seusianya. 

Baca juga: “Turning Red” Ceritakan Masa Pubertas yang Problematik

Namun, ia justru kurang menikmati masa remajanya karena perceraian orang tuanya. Sebelum memasuki perkuliahan, tepatnya saat musim panas, Auden akan menetap di Colby untuk sementara waktu.

Colby adalah sebuah kota pinggir laut di mana Auden menghabiskan waktu bersama dengan ayahnya (Dermot Mulroney). Auden mencoba berusaha menikmati kehidupan remaja yang sudah ia tinggalkan. Suatu ketika, Auden bertemu dengan Eli (Belmont Camell) yang merupakan penderita insomnia seperti dirinya.

Eli pun menemani Auden menjelajahi kota di tengah malam yang gemerlap. Hubungan di antara keduanya semakin dekat hingga mereka merasa nyaman untuk saling mengungkapkan beban masing-masing yang dialaminya.

Seperti banyak novel karya Sarah lainnya, “Along for the Ride” menceritakan kisah pendewasaan karakter utama yang dibumbuhi romansa. Hal ini menciptakan karakter wanita muda kuat yang ceritanya tidak selalu berkisar pada cinta dan hubungan, tetapi memfokuskan pada bagian dari tumbuh dewasa.

Disutradarai Sofia Alvarez, film ini rupanya merupakan film debut baginya. Tidak hanya berperan sebagai sutradara, Sofia juga turut menulis naskah filmnya. 

Sebelumnya, Sofia berpartisipasi dalam menulis trilogi film romansa remaja Netflix yang sangat populer, yakni “To All the Boys I’ve Loved Before” dan sekuelnya “To All the Boys: P.S. I Still Love You” dari adaptasi novel dewasa muda oleh Jenny Han.

Sofia memiliki kemampuan yang cerdik dalam mengadaptasi karya Sarah dengan menjaga agar cerita Auden tetap utuh dan seimbang antara hubungannya dengan orang tuanya, teman-temannya, dan romansa yang sedang berkembang dengan Eli.

Kemampuan penyutradaraan dari Sofia Alvarez ditunjukkan untuk pertama kalinya melalui “Along for the Ride” yang terbukti memiliki pemahaman yang tajam tentang bagaimana menjaga semangat dalam filmnya. Sofia mampu mengadaptasi kisah dari buku yang hidup menjadi film yang segar dan modern dengan tetap terasa abadi.

Baik Sarah maupun Jenny, mereka telah mengumpulkan banyak penggemar untuk novel dewasa muda. Sofia pantas mendapatkan pujian dan perhatian yang sama karena memberikan film yang sangat bagus berdasarkan karya sang penulis. 

Namun di sisi lain, banyak beberapa detail penting yang terlewat dari film tersebut seperti tentang keluarga Eli yang memegang peran penting dalam cerita di bukunya. Begitu pula sosok kakak Auden yang bernama Hollis yang juga banyak muncul dalam penceritaan Sarah dalam bukunya.

Baca juga: “Girl In Pieces”: Eksplorasi Perjalanan Pemulihan Seorang Remaja

Pada akhirnya, Sofia berhasil menyampaikan pesan tentang perkembangan karakter Auden dari film tersebut untuk membuka diri, memahami perasaannya sendiri, mengambil risiko, hingga akhirnya memberinya wawasan baru tentang orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua dan ibu tirinya. Auden datang bukan sebagai orang lain, tetapi sebagai versi dirinya yang lebih baik. 

Itulah yang ingin ditonjolkan, pertumubuhan karakter melalui kisah Auden. Film “Along for the Ride” ingin menunjukkan betapa riang dan cerianya kehidupan bagi remaja yang bahagia dan sehat, sebuah pengingat yang berguna di saat-saat penuh tekanan.

 

Penulis: Carolyn Nathasa Dharmadhi

Editor: Alycia Catelyn

Foto: imdb.com

Tags: 2022adaptasi bukualong for the ridefilmmoviemoviesnetflixnetflix adaptationreviewsarah dessen
Carolyn Nathasa Dharmadhi

Carolyn Nathasa Dharmadhi

Related Posts

poster our blues
Hiburan

“Our Blues” : Haru Biru Kehidupan yang Tidak Selamanya Ceria

June 15, 2022
Runtuh
Hiburan

“Runtuh”: Mengapa Manusia Selalu Dituntut Bahagia?

May 26, 2022
“Tomorrow” Ungkap Keputusan Mengakhiri Hidup Yang Tak Mudah
Film

“Tomorrow” Ungkap Keputusan Mengakhiri Hidup yang Tak Mudah

May 19, 2022
Next Post
“An Unwanted Guest” Penuh Nuansa Misteri Pembunuhan Klasik (ULTIMAGZ)

“An Unwanted Guest” Penuh Nuansa Misteri Pembunuhan Klasik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten + ten =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021