• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, September 27, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result

“The Irregulars” Bawa Sentuhan Supernatural ke Dunia Sherlock Holmes

by Jessica Elisabeth Gunawan
April 2, 2021
in Hiburan, Review
Reading Time: 2 mins read
the irregulars ep 3 scene

Lima karakter utama "The Irregulars" (dari kiri ke kanan) Leopold, Jessica, Bea, Spike, dan Billy. (Foto: Hollywood Reporter)

0
SHARES
903
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Sherlock Holmes adalah tokoh detektif asal Inggris yang dari novel karangan Arthur Conan Doyle. Tidak sedikit cerita tentang Sherlock Holmes yang diangkat ke layar lebar, biasanya mengenai investigasi kriminal. Namun, bagaimana jadinya jika ternyata kasus-kasus yang diterima Sherlock hanya kedok bagi kekuatan supernatural?

“The Irregulars” membawa angin segar bagi dunia detektif Sherlock Holmes. Dalam novel Arthur Conan Doyle, the Baker Street Irregulars adalah sebutan bagi anak-anak jalanan yang dipekerjakan Sherlock Holmes untuk mencari informasi. Seperti yang dikatakan John Watson dalam seri, dirinya dan Sherlock adalah pria terhormat dan tidak mungkin mencari informasi dari jalanan. Maka dari itu, mereka membutuhkan pihak lain untuk mengumpulkan informasi.

Dirilis pada Jumat (26/03/21) lalu di Netflix dan rampung dengan delapan episode, “The Irregulars” menceritakan lima remaja yang tinggal di jalanan London pada era Victoria. Mereka harus memecahkan kasus-kasus kriminal yang ternyata disebabkan oleh kekuatan gaib yang berpotensi mengacaukan dunia. 

Uniknya, serial ini menjadikan Sherlock Holmes (Henry Lloyd-Hughes) seorang pecandu narkoba yang tidak lagi prima sebagai detektif. Sebagai gantinya, John Watson (Royce Pierreson) melakukan semua investigasi dan berujung mempekerjakan Bea (Thaddea Graham). Bersama dengan gerombolannya, Bea, Jessica (Darci Shaw), Billy (Jojo Macari), Spike (Mckell David), dan Leopold (Harrison Osterfield) beraksi layaknya detektif sungguhan.

Serial ini terus menimbulkan rasa penasaran di setiap akhir episodenya. Menonton delapan episode rasanya tidak seperti telah menghabiskan delapan jam. Ada kasus baru di setiap episode dan berjalan selaras dengan alur maju. Ternyata, terdapat benang merah di semua kasus-kasus yang dipecahkan Bea dan kawan-kawan. Contohnya Bird Man di episode pertama mendapat kekuatan dengan cara yang sama seperti Tooth Fairy di episode kedua.

Lalu, sentuhan supernatural menjadi nilai tambah sendiri untuk “The Irregulars”. Serial ini tidak seperti adaptasi Sherlock Holmes lain yang hanya berpaku pada kejahatan biasa. Kekuatan yang bukan berasal dari bumi dan sedikit sentuhan horror menjadikan “The Irregulars” tidak bosan untuk ditonton. Ultimates akan terus dibuat penasaran dengan apa arti mimpi buruk Jessica. Dalam mimpinya, ia dikejar oleh sosok bertopeng yang seakan ingin membunuh dirinya.

Lebih tepatnya, elemen ‘kekuatan gaib’ ini seperti menggantikan ‘special methods’ Sherlock Holmes yang hilang. Kemampuan deduksi yang baik malah terlihat pada Bea dibanding Sherlock atau Watson. Bea mampu menggabungkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan teman-temannya untuk memecahkan kasus penculikan bayi dan membebaskan diri mereka dari mantra penyihir.

Namun, jika Ultimates mengharapkan serial ini seperti serial Sherlock Holmes yang diperankan Benedict Cumberbatch atau film yang diperankan Robert Downey Jr., sebaiknya siap-siap kecewa. Sherlock Holmes dalam “The Irregulars” tidak berperan banyak. Pun Sherlock bukanlah tokoh utama serial ini. 

“The Irregulars” lebih cocok dibandingkan dengan “Stranger Things”. Tokoh utamanya sama-sama sekumpulan remaja. Premis ceritanya juga serupa melawan sesuatu yang bukan dari bumi. 

Sayangnya, para karakter spin-off Sherlock Holmes ini kurang bisa menunjukkan kerjasama mereka sebagai tim. Terlalu banyak rahasia dan dendam yang disimpan masing-masing sehingga tidak terlalu terasa persahabatannya.

Terlepas dari semua, “The Irregulars” cocok ditonton untuk melepas penat di akhir pekan.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=lTE5MAGpflw[/embedyt]

 

Penulis: Jessica Elisabeth Gunawan

Editor: Andi Annisa Putri

Foto: hollywoodreporter.com 

Tags: 2021detektifHarrison OsterfieldJojo Macarinetflixreview the irregularsRobert Downey Jr.seriessherlock holmesspin offstranger thingssupernaturalthe irregulars
Jessica Elisabeth Gunawan

Jessica Elisabeth Gunawan

Related Posts

Dokumenter
Film

Netflix Angkat Film Dokumenter dari Kasus Jessica-Mirna

September 25, 2023
Cuplikan serial “Who is Erin Carter” (Foto: netflix.com)
Film

“Who is Erin Carter” Tampilkan Sisi Misterius Seorang Guru

September 20, 2023
Ilustrasi seorang pria berfesyen menggunakan rok sebagai bentuk ekspresi diri. (ULTIMAGZ/Bryant Alexander)
Mode

Fesyen: Sarana Ekspresi Diri Tanpa Batasan Gender

September 16, 2023
Next Post
Ilustrasi dari menstrual cup. (Foto: Intimina)

Melanggar Tabu Nilai Budaya dengan Menstrual Cups

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six + twenty =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021