JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Lembaga Pers Mahasiswa Media Informasi dan Komunikasi Mahasiswa (ASPIRASI) menghelat webinar dengan tema “Melihat Keberpihakan Media dalam Konflik Agraria” pada Sabtu (31/10/20). Webinar ini diselenggarakan dalam rangka peringatan ulang tahun ke-37 Lembaga Pers Mahasiswa Aspirasi.
Dibagi menjadi menjadi dua sesi, webinar ini berfokus kepada diskursus konflik agraria di Indonesia dan pemberitaan media dalam pemberitaan konflik agraria.
Perwakilan media kampanye Konsorium Pembaruan Agraria (KPA) Benni Wijaya menjelaskan berbagai akar masalah dan dampak konflik agraria.
“Dalam jangka panjang, konflik agraria bisa meluas ke dalam bentuk konflik-konflik lain, seperti konflik etnis, konflik antarkampung atau desa, masyarakat setempat dan pendatang, dan konflik agama,” kata Benni.
Selain itu, konflik agraria juga dapat menimbulkan kerusakan ekologi akibat pertambangan dan perkebunan sawit. Pembukaan hutan juga dapat menyebabkan masyarakat setempat kehilangan tanah yang dirampas untuk kepentingan investasi.
Menurut Editor Mongabay Indonesia Sapariah Saturi, isu lingkungan atau agrarian belum menjadi isu mainstream sebab masih ada keterbatasan sumber daya manusia media. Pembicara lain, seorang jurnalis lepas Farid Gaban juga menyatakan bahwa salah satu akar masalah agrarian adalah investasi bisnis yang serampangan. Hal ini menyebabkan penting bagi pemerintah untuk menyoroti kebijakan soal ini, khususnya dalam omnibus law.
“Penting memberitakan konflik agraria untuk membuka mata kita terhadap mundurnya sector pertanian serta kerusakan alam,” pungkasnya.
Reporter: Xena Olivia
Editor: Agatha Lintang
Foto: Caroline Saskia