Birthday Blues: Saat Ulang Tahun Tak Lagi Istimewa

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Anak muda selalu riang saat ulang tahunnya dirayakan, tetapi orang dewasa semakin cemas seiring usianya bertambah. Kecemasan tersebut disebabkan sadarnya diri akan tujuan yang tidak tercapai atau bertambahnya tekanan sosial. Fenomena ini kerap disebut sebagai birthday blues, realita yang dihadapi oleh para remaja dewasa saat ini.

Birthday blues merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih, gelisah, ataupun kecenderungan untuk menghindari fakta bahwa usia diri bertambah, dilansir dari scienceofpeople.com. 

Melansir dari MedicalNewsToday.com, rasa gelisah tersebut  muncul karena faktor bertambahnya usia, pencapaian yang tidak berhasil digapai, atau ekspektasi berlebih dalam hidupnya. Faktor-faktor ini yang akhirnya memicu rasa kecemasan berlebih melalui kacamata remaja dalam melihat masa depannya. 

Baca Juga: Pilates: Telusuri Tren dan Ragam Jenisnya!

Momen yang umumnya meriah menjadi horor untuk para remaja. Mengutip psychcentral.com, birthday blues berdampak pada pertumbuhan remaja karena timbulnya perasaan sedih, hampa, dan pupus harapan yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Perasaan tersebut akhirnya dikonversikan menjadi kebiasaan nyata tanpa disadari, seperti berubahnya pola makan dan tidur, berkurangnya semangat terhadap suatu ketertarikan, sekaligus perasaan gelisah dalam benak pengidap yang tidak kunjung berakhir layaknya siklus.

Setelah mengenal birthday blues, mengabaikan kondisi tersebut dapat menimbulkan risiko bahaya bagi kesehatan mental. Untuk mengatasi perasaan kalut tersebut, berikut adalah beberapa hal yang harus Ultimates lakukan.

1. Menentukan Ekspektasi yang Realistis

Melansir dari mind.help, peningkatan tekanan emosional seiring usia bertambah disebabkan ekspektasi yang hendak dikejar tidak tercapai. Umur bertambah, tantangan yang dihadapkan pun menjadi lebih sulit. Maka dari itu, Ultimates perlu menetapkan resolusi yang lebih realistis dan sederhana, seperti meningkatkan konsistensi berolahraga atau menabung.

2. Bersandar kepada Social Support 

Menghabiskan waktu bersama orang terdekat juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi birthday blues yang kerap disebabkan oleh rasa kesepian, dilansir dari psychologily.com. Berkumpul bersama teman atau keluarga dapat memperkuat pikiran positif terhadap realita kehidupan.

3. Menghargai Pencapaian

Melansir dari medicalnewstoday.com dan mind.help, setiap orang memiliki prosesnya tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk menghargai setiap proses yang telah ditempuh dengan menilai setiap langkah sebagai sebuah pencapaian.

4. Mencari Tenaga Profesional

Meskipun terkadang birthday blues hanya dilihat sebagai fenomena semata, terdapat risiko terjadinya komplikasi kesehatan mental apabila Ultimates merasa tidak lagi mampu melegakan perasaan tersebut. Sebelum menjadi masalah serius, ada baiknya segera mencari tenaga profesional yang selalu siap mendengarkan.

Baca juga: Mansplaining, Fenomena Pria Merendahi Kecerdasan Wanita

Setelah melaksanakan beberapa strategi di atas, ultimates bisa mengatasi fenomena ini. Pengalaman ini rentan terjadi di kalangan remaja dewasa, sehingga tidak perlu merasa minder atau merasa terasingkan karena ketidakmampuan diri dalam mengatur gejolak emosi. Bagaimana dengan Ultimates? Pernahkah merasakan perasaan yang sama, atau salah satu survivor dari keterpurukan ini?

Penulis: Victoria Nadine Gunawan

Editor: Jessie Valencia Tannuwijaya

Foto: hatiplong.com

Sumber: scienceofpeople.com, MedicalNewsToday.com, psychcentral.com, mind.help, psychology.com