• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, May 14, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Sering Menjadi Sorotan, Apa Sebenarnya Peran Paparazi dalam Dunia Selebritas?

by Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
May 9, 2025
in Lainnya
Reading Time: 3 mins read
Sekelompok paparazi tengah mengabadikan momen. (nypost.com)

Sekelompok paparazi tengah mengabadikan momen. (nypost.com)

0
SHARES
19
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Paparazi adalah fotografer yang secara khusus mengikuti dan memotret selebritas atau tokoh publik. Seringkali mereka tanpa izin mengambil gambar-gambar eksklusif untuk kemudian dijual ke media massa. 

Mengutip britannica.com, paparazi adalah fotografer yang mengkhususkan diri dalam mengambil foto-foto candid selebritas untuk media. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paparazi adalah juru foto bayaran yang mengikuti para selebritas.

Istilah paparazzi sendiri berasal dari film Italia La Dolce Vita (1960) karya Federico Fellini yang menggambarkan fotografer agresif dan tidak kenal lelah dalam mengejar berita selebritas. Paparazi seringkali menjadi kontroversi karena metode mereka yang dianggap mengganggu privasi dan bahkan membahayakan keselamatan selebritas. 

Baca juga: Dinamika Serikat Pekerja Media dalam Dokumenter Cut to Cut

Mereka sering mengintai di tempat-tempat pribadi, mengejar dengan kendaraan, atau mengambil gambar secara diam-diam yang menyebabkan banyak selebritas merasa tertekan dan kehilangan ruang pribadi. Oleh karena itu, fenomena ini juga memunculkan perdebatan hukum dan etika, terutama terkait batasan privasi dan kebebasan pers. Mengutip hg.org, beberapa negara dan wilayah telah mencoba mengatur aktivitas mereka dengan undang-undang yang melindungi selebritas dari pelecehan dan penguntitan berlebihan. Contohnya, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Italia.

Melansir standard.co.uk, salah satu kasus paparazi paling populer dan kontroversial adalah saat kematian Putri Diana pada 1997, anggota keluarga kerajaan Inggris kala itu. Putri Diana meninggal dalam kecelakaan di Paris saat mobil yang ditumpanginya dikejar oleh mereka. Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan betapa agresif dan berbahayanya tindakan mereka dalam upaya mengambil suatu foto hingga mengorbankan keselamatan seseorang.

Selain itu, ada pula insiden terkenal seperti Britney Spears yang pada 2007 mengalami tekanan berat dari paparazi, hingga momen ikoniknya saat ia memukul mobil paparazi dengan payung. Kasus lain yang cukup dikenal adalah ketika Tom Cruise melakukan pengejaran mobil dengan paparazi di Manhattan, serta Justin Bieber yang beberapa kali mengalami kejar-kejaran dengan fotografer, dilansir dari vanityfair.com.

Baca juga: Hubungan Parasosial dengan Idol, Privasi Idol Direnggut Habis

Sederet kasus tersebut menunjukkan sisi gelap dunia paparazi yang sering kali mengabaikan privasi dan keselamatan selebritas demi mendapatkan foto yang menjual di media. Di sisi lain, foto-foto kontroversial ini sangat diminati oleh publik dan media karena memberikan gambaran kehidupan selebriti yang dianggap menarik dan menghibur.

Adanya paparazi menjadi pengingat bahwa di balik setiap jepretan kamera terdapat individu dengan kehidupan pribadi yang seharusnya dihormati. Sudah waktunya bagi para penikmat berita selebriti untuk bertanya, apakah para penggemar perlu mengetahui setiap detik kehidupan mereka. Dengan kesadaran tersebut, budaya yang lebih menghormati privasi sambil tetap menikmati hiburan secara bijak dan sehat bisa dibangun secara perlahan-lahan.

 

 

Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Editor: Jessie Valencia

Foto: nypost.com

Sumber: britannica.com, standard.co.uk, vanityfair.com, hg.org.

Tags: 2025aktrisfotograferpaparazipaparazzipublikselebritasultimagz
Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Related Posts

Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Kapel Sistina dalam pelaksanaan konklaf. (reuters.com)
Lainnya

Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

May 13, 2025
Asap putih yang mengepul di cerobong asap Kapel Sistina, Vatikan. (kompas.com)
Lainnya

Asap Putih Telah Keluar, Paus Baru Sudah Dipilih!

May 13, 2025
Next Post
CDC UMN 2025

Career Day CDC UMN 2025: Peluang Baru untuk Karier Masa Depan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021