SERPONG, ULTIMAGZ.com – Paparazi adalah fotografer yang secara khusus mengikuti dan memotret selebritas atau tokoh publik. Seringkali mereka tanpa izin mengambil gambar-gambar eksklusif untuk kemudian dijual ke media massa.
Mengutip britannica.com, paparazi adalah fotografer yang mengkhususkan diri dalam mengambil foto-foto candid selebritas untuk media. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paparazi adalah juru foto bayaran yang mengikuti para selebritas.
Istilah paparazzi sendiri berasal dari film Italia La Dolce Vita (1960) karya Federico Fellini yang menggambarkan fotografer agresif dan tidak kenal lelah dalam mengejar berita selebritas. Paparazi seringkali menjadi kontroversi karena metode mereka yang dianggap mengganggu privasi dan bahkan membahayakan keselamatan selebritas.
Baca juga: Dinamika Serikat Pekerja Media dalam Dokumenter Cut to Cut
Mereka sering mengintai di tempat-tempat pribadi, mengejar dengan kendaraan, atau mengambil gambar secara diam-diam yang menyebabkan banyak selebritas merasa tertekan dan kehilangan ruang pribadi. Oleh karena itu, fenomena ini juga memunculkan perdebatan hukum dan etika, terutama terkait batasan privasi dan kebebasan pers. Mengutip hg.org, beberapa negara dan wilayah telah mencoba mengatur aktivitas mereka dengan undang-undang yang melindungi selebritas dari pelecehan dan penguntitan berlebihan. Contohnya, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Italia.
Melansir standard.co.uk, salah satu kasus paparazi paling populer dan kontroversial adalah saat kematian Putri Diana pada 1997, anggota keluarga kerajaan Inggris kala itu. Putri Diana meninggal dalam kecelakaan di Paris saat mobil yang ditumpanginya dikejar oleh mereka. Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan betapa agresif dan berbahayanya tindakan mereka dalam upaya mengambil suatu foto hingga mengorbankan keselamatan seseorang.
Selain itu, ada pula insiden terkenal seperti Britney Spears yang pada 2007 mengalami tekanan berat dari paparazi, hingga momen ikoniknya saat ia memukul mobil paparazi dengan payung. Kasus lain yang cukup dikenal adalah ketika Tom Cruise melakukan pengejaran mobil dengan paparazi di Manhattan, serta Justin Bieber yang beberapa kali mengalami kejar-kejaran dengan fotografer, dilansir dari vanityfair.com.
Baca juga: Hubungan Parasosial dengan Idol, Privasi Idol Direnggut Habis
Sederet kasus tersebut menunjukkan sisi gelap dunia paparazi yang sering kali mengabaikan privasi dan keselamatan selebritas demi mendapatkan foto yang menjual di media. Di sisi lain, foto-foto kontroversial ini sangat diminati oleh publik dan media karena memberikan gambaran kehidupan selebriti yang dianggap menarik dan menghibur.
Adanya paparazi menjadi pengingat bahwa di balik setiap jepretan kamera terdapat individu dengan kehidupan pribadi yang seharusnya dihormati. Sudah waktunya bagi para penikmat berita selebriti untuk bertanya, apakah para penggemar perlu mengetahui setiap detik kehidupan mereka. Dengan kesadaran tersebut, budaya yang lebih menghormati privasi sambil tetap menikmati hiburan secara bijak dan sehat bisa dibangun secara perlahan-lahan.
Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
Editor: Jessie Valencia
Foto: nypost.com
Sumber: britannica.com, standard.co.uk, vanityfair.com, hg.org.