• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 8, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Kurang Tidur Jadi Pemicu Tampilan Fisik yang Buruk

by Hilel Hodawya
June 22, 2017
in Lifestyle, Opini
Reading Time: 2 mins read
Kurang Tidur Jadi Pemicu Tampilan Fisik yang Buruk
0
SHARES
172
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Menjadi mahasiswa identik dengan kewajiban untuk menyelesaikan tugas perkuliahan yang menumpuk di malam hari. Banyaknya pekerjaan rumah yang diberikan dosen membuat mahasiswa harus mengorbankan waktu tidurnya demi menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Alhasil, tidak jarang mahasiswa kurang mendapat waktu tidur yang cukup untuk beristirahat.

Kurang tidur menjadi salah satu masalah yang kerap dialami oleh mahasiswa. Beberapa peneliti dari Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, melakukan penelitian terhadap 25 orang mahasiswa untuk mengetahui dampak dari kebiasaan kurang tidur. Mereka diminta untuk tidur hanya empat jam setiap malam selama dua hari berturut-turut lalu difoto tanpa mengenakan riasan wajah apa pun. Setelah itu, 122 warga Stockholm yang tidak mengenal responden diminta untuk memberi nilai pada hasil foto tersebut.

Dalam jurnal Royal Society Open Science, para peneliti menyimpulkan bahwa kurang tidur bisa membuat seseorang terlihat lebih jelek dan kurang atraktif di mata orang lain. Hal ini terlihat dari tanggapan warga yang merasa kurang tertarik untuk bersosialisasi dengan responden yang terlihat lelah karena kurang tidur.

“Wajah yang terlihat kurang sehat, apakah karena kurang tidur atau sebab-sebab lain, mungkin secara otomatis membuat orang lain menghindar dengan tujuan tak ingin terkena penyakit,” tulis para peneliti dari Karolinska Institute, dikutip dari bbc.com.

Tidak hanya mahasiswa, sebagian besar orang dewasa di seluruh dunia sering mengalami kurang tidur. Jurnal Sciences Advances memuat hasil penelitian dari Harvard University dan University of California terkait pengaruh dari perubahan iklim terhadap waktu tidur. Para peneliti mengatakan bahwa temperatur yang terus meningkat akibat perubahan iklim membuat penduduk dunia mengalami kesulitan tidur.

Penelitian dilakukan dengan menganalisa survei terhadap penduduk Amerika Serikat oleh Centers for Disease Control and Prevention dari tahun 2002 hingga 2011. Berdasarkan hasil survei, responden melaporkan adanya kesulitan tidur ketika suhu dunia menjadi lebih hangat. Terjadi peningkatan kemungkinan kurang tidur sebanyak tiga hari dalam sebulan per 100 orang ketika suhu rata-rata naik satu derajat celcius.

Hasil penelitian ini membawa kabar yang kurang menyenangkan bagi penduduk dunia. Kondisi kurang tidur dapat menyebabkan sel astrosit pada otak yang berfungsi untuk membersihkan diri jadi bekerja terlalu aktif. Akibatnya, otak berpotensi mengalami mengalami banyak kerusakan seperti pada penyakit Alzheimer.

Dampak dari kurang tidur tidak hanya dirasakan oleh orang berusia lanjut saja. Saat ini, generasi muda pun memiliki potensi yang besar untuk terserang penyakit akibat kurang tidur. Ilmuwan mengatakan bahwa waktu tidur cukup setiap orang adalah minimal enam jam per hari. Karena itu, sesibuk apa pun aktivitas yang dijalani setiap harinya, tidur cukup tetap perlu dilakukan demi menjaga umur panjang.

Penulis: Hilel Hodawya

Editor: Kezia Maharani Sutikno

Foto: npr.org

Sumber: bbc.com, kompas.com, detik.com

Tags: 2017healtyKesehatankurang tidurlifestylemahasiswatidurultimagz
Hilel Hodawya

Hilel Hodawya

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
digicam
Opini

Digicam Kembali ke Pasar: Dari Kesenangan Jadi Berlebihan?

May 23, 2025
Next Post
Mengingatkan Kebhinekaan dalam Ramadhan Bersama Sinergi Muda

Mengingatkan Kebhinekaan dalam Ramadhan Bersama Sinergi Muda

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021