• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, November 3, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

“Kacamata Sjafruddin” Kisahkan Sejarah yang Belum Terungkap

Carolyn Nathasa Dharmadhi by Carolyn Nathasa Dharmadhi
April 17, 2022
in Event
Reading Time: 2 mins read
pentas di tepi sejarah kacamata sjafruddin

Deva Mahenra saat memerankan Sjafruddin Prawiranegara dalam pementasan "Kacamata Sjafruddin" pada Kamis (14/04/22). (Foto: Yose Riandi/Titimangsa)

0
SHARES
319
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com–Titimangsa dan KawanKawan Media menjalin kerjasama dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk menggelar pertunjukan “Di Tepi Sejarah” untuk musim kedua dengan berbagai tokoh baru. Pentas baru saja digelar dengan penonton terbatas di Gedung Kesenian Jakarta selama dua hari, yaitu pada Kamis (14/04/22) dan Jumat (15/04/22).

Musim kedua dari pentas “Di Tepi Sejarah” ini dimulai dengan monolog “Kacamata Sjarfuddin” yang diperankan langsung oleh aktor Deva Mahenra. Pentas ini menceritakan perjalanan hidup Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Sjafruddin Prawiranegara yang demi siasat politik diplomasi menjadi dilupakan dari pengetahuan sejarah Indonesia.

Baca juga: Teater KataK Gelar Pentas Virtual Besar Perdana Lewat “Zeus and The Olympian Gods”

“Di Tepi Sejarah” merupakan sebuah seri monolog yang menceritakan tentang tokoh-tokoh dalam tepian sejarah yang sering luput dari pengetahuan orang Indonesia pada umumnya. Salah satunya adalah sosok Sjafruddin Prawiranegara. Meski tak begitu disadari kehadirannya dalam narasi besar sejarah bangsa Indonesia, Sjafruddin aktif dalam organisasi keagamaan dan terkenal keras menentang digunakannya Pancasila sebagai alat politik Pemerintah di masa Orde Baru. Sjafruddin yang wafat pada15 Februari 1989 dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2011. 

Hal ini juga disampaikan langsung oleh sutradara pentas “Kacamata Sjafruddin” Yudi Ahmad Tajudin. Salah satu pendiri Teater Garasi ini sangat terkesan dengan pengalaman hidup Sjafruddin. Akhirnya, diberi pesan-pesan tersirat mengenai masa sekarang yang cenderung berbeda dengan dahulu. Misalnya, sarat dengan alat komunikasi, tetapi memiliki nilai kebangsaan yang kuat.

“Sebaliknya, di masa sekarang ini kita dikepung teknologi dan media komunikasi yang canggih, tetapi diskusi kita akan nilai-nilai kebangsaan dan bagaimana kita mesti hidup bersama dalam sebuah negeri bernama Indonesia ini, sedemikian mudah terpolarisasikan. Ini satu hal yang patut kita renungkan” ujarnya.

Pentas ini sekaligus debut Deva Mahenra dalam dunia seni teater. Ia mengungkap kalau dunia teater ternyata berbeda dengan industri perfilman yang biasa digelutinya meski sama-sama dalam satu cabang seni yaitu seni peran.

“Saat main film, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki adegan demi adegan agar lebih baik, sementara di panggung teater, persiapan adalah kesiapan. Kalau pentas sudah dimulai, tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki, jadi bagi saya disiplin, fokus dan ketenangan adalah rangkaian proses yang betul-betul saya nikmati,” ungkapnya.

Selain ditayangkan secara terbatas dalam pementasan luring, “Kacamata Sjafruddin” juga akan ditayangkan secara daring di Indonesiana TV pada Agustus 2022.

 

 

Penulis: Carolyn Nathasa Dharmadhi

Editor: Nadia Indrawinata

Foto: Yose Riandi (Titimangsa)

Tags: 2022deva mahenradi tepi sejarahIndonesiakacamata sjafruddinpentaspentas teaterSejarah Indonesiaseni peran. teater sejarahsjafruddin prawiranegarateater
Carolyn Nathasa Dharmadhi

Carolyn Nathasa Dharmadhi

Related Posts

NCT DREAM berfoto dengan ribuan NCTzen pada hari kedua THE DREAM SHOW 4 di Jakarta. (X/@NCTsmtown_DREAM)
Event

NCT DREAM Kembali Sapa Jakarta dalam THE DREAM SHOW 4

October 3, 2025
Mentor saat Mentor saat menjelaskan materi kepada Mentee dalam sesi kedua kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)materi kepada mentee di sesi kedua dari kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Berita Kampus

Pekan Kedua Mentoring 2025 “At Drie Celina” Tanamkan Tiga Nilai 5C pada Mentee

October 2, 2025
Malam Puncak Euforia 2025
Event

Malam Puncak Euforia 2025 Meledak dengan Penampilan Spektakuler Pamungkas dan Lomba Sihir

September 24, 2025
Next Post
Serba-Serbi Vegan dan Vegetarian: dari Manfaat hingga Perbedaannya

Serba-Serbi Vegan dan Vegetarian: dari Manfaat hingga Perbedaannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 − two =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021