• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, May 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan

“A-Sh*t Torture”: Kisah Siksa dan Suka Jadi Mahasiswa Arsitektur

by Ignatius Raditya Nugraha
March 12, 2019
in Hiburan, Literatur, Review
Reading Time: 2 mins read
“A-Sh*t Torture”: Kisah Siksa dan Suka Jadi Mahasiswa Arsitektur

(Foto: ebooks.gramedia.com)

0
SHARES
1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Judul buku: A-Sh*t Torture

Penulis: Rizki Dwika Aprilian

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Cetakan: Pertama, 2018

Tebal buku: 224 halaman

ISBN: 978-602-04-8536-2

Mahasiswa arsitektur tidak akan pernah tidur

Ya. Karena mereka tidak tidur.

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Apakah arsitektur adalah sekadar ilmu yang mewajibkan keahlian menggambar bangunan dan ruangan? Sebenarnya, ilmu arsitektur menganggap bangunan sebagai makhluk hidup; ruang bagi manusia untuk berkumpul, berbicara, bermasyarakat, melakukan pembelian-penjualan barang sehari-hari, beristirahat dari penatnya rutinitas; bahkan ruang itu sendiri berperan untuk mengekspresikan diri siapakah pribadi manusia tersebut.

Oleh karenanya, jurusan arsitektur mengharuskan mahasiswanya mempelajari hampir semua ilmu lainnya walaupun tidak mendalam, seperti ekonomi, sosial, budaya, psikologi, keterkaitan bangunan dengan lingkungan, dan sejarah. Bagaimana tidak? Arsitektur pada hakikatnya adalah ilmu untuk menyediakan ruang bagi manusia yang berbeda-beda untuk menjalani aktivitias mereka sehari-hari.

Namun demikian, lulusan arsitektur Universitas Indonesia (UI) Rizki Dwika Aprilian sekaligus admin akun media sosial receh seputar jurusan arsitektur menemukan bahwa sudah terlalu banyak terjadi salah kaprah mengenai jurusannya. Alih-alih dipandang sebagai ilmu yang luas dan rumit, sesatnya pikiran kemudian memandang arsitektur identik sebagai jago gambar, jasa gratis mendesain rumah (apabila kenal atau berteman), penggagas tren minimalis yang tidak dimengerti oleh orang yang mengucapkannya sendiri, atau bekerja di pengembang mewah yang lagunya sudah terlalu sering dimainkan di bioskop-bioskop terdekat.

Admin akun media sosial receh ini kemudian banting setir menjadi penulis buku “A-Sh*t Torture” untuk meluruskan apa yang sebenarnya dipelajari dan dialami oleh para mahasiswa arsitektur yang dibungkus dengan komedi santai.

Ibarat suka tapi in denial, Rizki membuka “A-Sh*t Torture” dengan ungkapan bahwa kehidupan mahasiswa arsitektur tidak berbeda jauh dari penyiksaan. Namun ia menunjukkan kecintaannya kepada jurusan arsitektur pada halaman-halaman berikutnya. Ada pun ‘penyiksaan’ tersebut berupa masa adaptasi perkuliahan dan tugas-tugas yang membuat Rizki kehilangan bobot badan 15 kg, begadang semalaman untuk mengerjakan maket, terluka karena peralatan-peralatan tugas, atau menghadapi para reviewer yang akan menilai presentasi maketnya di kampus.

Percaya nggak percaya, rasa syukur alhamdulillah (masuk jurusan arsitektur) dapat berubah menjadi naudzubillah dalam waktu yang relatif cepat.  

Kecintaan Rizki juga dapat terlihat dari tumpukan-tumpukan curhat atas penderitaan tersebut. Rizki menjelaskan dengan bahasa sederhana bagaimana arsitektur bisa terkait dengan bidang ilmu lainnya, bagaimana studio perancangan mempunyai peran besar bagi mahasiswa arsitektur, atau sekadar mengisahkan apa yang dipikirkan dan dilakukan para arsitek dalam melakukan pekerjaan mereka.

Tidak heran, arsitektur adalah jurusan ilmu yang sangat menarik karena terbentuk sejak masa lampau. Berawal dari menggunakan batang dan rimbunan pohon untuk membentuk pilar dan atap untuk berlindung dari kekuatan alam, hingga masa sekarang yang menggunakan material dan teknologi modern untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan menghibur masyarakat dengan seni dan taman. Apakah mungkin ini adalah alasan mengapa beberapa pembuat kebijakan di Indonesia bergelar insinyur, seperti Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini? Bisa jadi.

Kemudian, “A-Sh*t Torture” juga bertujuan memperingatkan bagi mereka, terutama pelajar SMA yang berangan-angan untuk masuk jurusan arsitektur saat kuliah. Rizki mengungkapkan bahwa tidak jarang mahasiswa jurusan arsitektur berganti jurusan atau bahkan Drop Out (DO) dari kampus karena memang tidak sesuai dengan kemampuan atau keinginan dari mahasiswa sendiri.

Maka dari itu, jika ingin berkenalan dengan jurusan arsitektur atau ingin mengetahui derita menjadi mahasiswa arsitektur tanpa mengalaminya langsung, maka “A-Sh*t Torture” dapat menjadi salah satu pilihan bacaan ringan Anda.

 

Penulis: Ignatius Raditya Nugraha

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: ebooks.gramedia.com

Tags: ArsitekturBangunankomedimahasiswaReview BukuUniversitas Indonesia
Ignatius Raditya Nugraha

Ignatius Raditya Nugraha

Related Posts

Lewis Hamilton memenangkan gelar juara dunia keduanya pada 2014. (independent.co.uk)
Hiburan

Mengenal Lewis Hamilton, Sang Pembalap F1 Legendaris

May 14, 2025
Press conference Lomba Sihir
Event

Lomba Sihir Ajak Pendengar Refleksi Kehidupan di Album Keduanya Obrolan Jam 3 Pagi

May 8, 2025
Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Next Post
“Think Wisely Act Differently”: Membuat Konten yang Menarik dan Bermanfaat di Era Digital

"Think Wisely Act Differently": Membuat Konten yang Menarik dan Bermanfaat di Era Digital

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021