SERPONG, ULTIMAGZ.com – Bermata besar dan berbulu tebal, banyak sekali masyarakat yang mengira bahwa kukang adalah hewan lamban pemalas yang tidak berbahaya. Akan tetapi, apakah Ultimates tahu bahwa di balik wujud gemasnya, kukang merupakan satu-satunya primata beracun di dunia?
Kukang tinggal di hutan hujan daerah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sampai saat ini, terdapat sembilan spesies kukang yang telah diketahui oleh para peneliti, termasuk kukang Kalimantan dan kukang kerdil.
Sayangnya, saat ini populasi kukang telah berkurang secara drastis dan masuk ke dalam daftar hewan rentan punah oleh International Union for Conservation of Nature (ICN). Selain itu, melansir dari primata.ipb.ac.id, Slow loris (Nycticebus coucang) atau kukang merupakan salah satu satwa primata yang dilindungi berdasarkan UU RI nomor 5 tahun 1990.
Baca juga: Tiga Hewan Langka yang Memiliki Wujud Lucu
Berlawanan dengan wujudnya yang sangat lucu, otot lengan bagian atas kukang ternyata mengandung racun. Kelenjar brakialis pada otot lengan kukang dapat memproduksi minyak dan mamalia yang satu ini biasanya mengoleskan minyak berbisa tersebut pada bagian kepala serta leher mereka.
Melansir dari kukangku.id, ketika merasa terancam, kukang akan mengangkat tangan mereka dan menggigit makhluk yang mereka anggap sebagai predator. Sebelum menggigit predator, kukang akan menjilat minyak beracun dari kelenjar brakialis agar tercampur dengan air liur submaxillary pada mulut mereka yang kemudian dapat dikeluarkan melalui giginya.
Racun kukang disebut sebagai eksudat kelenjar brakialis. Racun ini mengandung protein kompleks, mirip dengan alergen yang berada pada lidah kucing.
Ketika racun kukang masuk ke dalam aliran darah manusia, racun tersebut dapat menyebabkan luka bernanah, kejang-kejang, demam, syok anafilaksis, sampai kematian. Mengutip kumparan.com, luka akibat gigitan kukang sangat menyakitkan dan masa penyembuhannya sangat lambat.
Baca juga: Kenapa Bulu Panda Berwarna Hitam dan Putih?
Jika digigit oleh kukang, pembersihan luka menggunakan air mengalir dan sabun harus cepat dilakukan. Apabila terjadi reaksi pada tubuh seperti pembengkakan atau kesulitan bernafas, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan profesional dari dokter.
Akan tetapi, Ultimates tidak perlu khawatir ketika bertemu dengan kukang karena hewan ini hanya akan mengeluarkan racun untuk melindungi dirinya. Bila Ultimates menemukan kukang yang berlokasi jauh dari habitatnya, Ultimates dapat memberikan informasi kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk membuat laporan evakuasi kukang melalui tautan ini.
Penulis: Jessica Kannitha
Editor: Mianda Florentina
Foto: sciencefocus.com
Sumber: kompas.com, kumparan.com, internationalanimalrescue.or.id, kukangku.id, primata.ipb.ac.id