• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, May 23, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Pentingnya Penuhi Asupan Gizi Terjangkau Selama Pandemi

by Ignatius Raditya Nugraha
October 21, 2020
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
menjaga asupan gizi

Walaupun penting untuk menjaga diri dari COVID-19 dengan melakukan protokol kesehatan, kebutuhan asupan gizi tidak jarang terlewat dari salah satu tindakan preventif yang penting. Guru Besar Kesehatan Publik, Hardisman Dasman menerangkan bahwa sesungguhnya kesehatan gizi penting sebagai pencegahan risiko COVID-19 (04/10/2020). (ULTIMAGZ/Amartya Kejora)

0
SHARES
84
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Salah satu faktor signifikan dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan memiliki asupan gizi yang cukup. Daya tahan tubuh  tinggi sangat membantu dalam pencegahan terserang penyakit, termasuk penyakit infeksi COVID-19.

Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan aman bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko penyakit kronis serta penyakit infeksi. Hal ini dikarenakan makanan bergizi membantu membentuk kekebalan tubuh sehingga terlindung dari virus.

Namun di sisi lain, Indonesia tidak jarang disebut memiliki masalah gizi secara terus-menerus. Misalnya, hampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami anemia dan 3 dari 10 anak di Indonesia berpotensi mengalami stunting.  Maka, di tengah pandemi yang melanda Indonesia, mestinya persoalan gizi menjadi isu yang harus diperhatikan.

Guru Besar Kesehatan Publik Universitas Andalas, Hardisman Dasman, menegaskan bahwa perihal mencukupi gizi  sering luput dalam kampanye pencegahan penularan COVID-19. 

“Kadang kala, sudah cuci tangan, sudah pakai masker, sudah jaga jarak, tapi gizi enggak cukup, enggak selesai masalahnya,” katanya melalui wawancara lewat Zoom (04/10/2020).  

Hardisman menyebutkan bahwa mereka yang terkena COVID-19, hanya 20% yang menunjukkan gejala dan 80% lainnya tidak menunjukkan gejala (orang tanpa gejala atau OTG). Mereka yang menunjukkan gejala ini, memiliki daya tahan tubuh rendah sehingga semakin berisiko terkena COVID-19. Kurangnya gizi pun berkontribusi dalam masalah daya tahan tubuh rendah ini.

Pandemi dan Mengakses Makanan Bergizi

Selama pandemi COVID-19, banyak orang yang berkurang penghasilannya atau kehilangan pekerjaan.  Namun, Hardisman menerangkan bahwa makanan bergizi tidak harus mahal dan bisa diakses dengan harga yang mungkin lebih murah dari ekspektasi masyarakat. Misalnya, seseorang bisa memenuhi kebutuhan gizi dengan memakan nasi yang cukup, lauk dengan protein yang cukup seperti ikan, dan memperoleh vitamin dari jeruk serta sayur dengan harga terjangkau.

“Tentu sangat mudah diakses. Yang kebutuhan sayur, sayur apa saja? Tidak perlu kita beli yang mahal mahal. Yang penting ada sayur hijau. Mau kangkung, bayam, daun singkong, semua sayuran lah, kol, wortel, dan berbagai macam sayuran,” jelas Hardisman.

Oleh karena itu, Hardisman mengingatkan kembali bahwa cara untuk menangani masalah gizi di Indonesia adalah mengkampanyekan agar kesadaran masyarakat lebih tinggi untuk mengonsumsi sayur dan buah. 

Permasalahan yang terjadi di Indonesia, terutama kelompok berpenghasilan lebih rendah cenderung memprioritaskan kebutuhan lain seperti rokok dibandingkan belanja makanan tinggi protein: telur; daging; susu. Walaupun penghasilan masyarakat menurun selama pandemi, Hardisman mengklaim bahwa prioritas daftar belanja masyarakat masih belum menargetkan membeli makanan bergizi. Hal ini bisa berdampak buruk, terlebih lagi bagi mereka yang sudah berkeluarga karena memiliki anggota keluarga untuk dirawat.

Penulis: Ignatius Raditya Nugraha, Frengky Tanto Wijaya

Editor: Agatha Lintang 

Foto: Amartya Kejora

Tags: artikelseriespangancovid 19gizipandemiPangan
Ignatius Raditya Nugraha

Ignatius Raditya Nugraha

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
7 Filosofi Makanan Khas Indonesia

7 Filosofi Makanan Khas Indonesia

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021