SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh manusia. Namun, akibat dari tekanan stres yang diberikan sekolah atau pekerjaan, banyak orang tidak bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup, yaitu 7 sampai 9 jam.
Tidur dengan waktu yang disarankan diharapkan untuk meningkatkan beberapa hal seperti meningkatkan konsentrasi, suasana hati, dan menjaga kesehatan jantung. Dengan mengatur waktu tidur, tubuh mampu lebih produktif. Selain manfaat tersebut, ada beberapa hal unik yang terjadi ketika beristirahat. Seseorang tidak akan berada dalam kondisi sadar, tetapi beberapa organ tubuh akan tetap bekerja.
Baca juga: Hypnic Jerk, Sensasi Jatuh Ketika Tidur
Kinerja organ tubuh ini membantu kesehatan seseorang agar tetap stabil, salah satunya paru-paru. Aktivitas dari organ ini akan menurun, tetapi membuat pernapasan seseorang menjadi lebih teratur. Hal ini menjadi penting dan bermanfaat bagi seseorang, terutama yang memiliki aktivitas cukup padat.
Tahapan ketika tidur
Uniknya, tidur memiliki empat tahapan hingga seseorang tertidur pulas. Setiap malam, tubuh akan mengulang siklus ini 4 sampai 5 kali dengan rentang waktu 90 sampai 120 menit per siklusnya. Dalam satu siklus, terdapat 2 tahapan yang dibagi menjadi tidur ringan (light sleep) dan tidur pulas (deep sleep).

Light sleep terdapat 2 tahap, tahap satu dan dua adalah tahapan transisi dari sepenuhnya sadar menjadi tertidur. Perlahan detak jantung dan pernapasan melambat, suhu tubuh akan menurun, dan otot di tubuh kita akan akan bergetar.
Tahapan ketiga adalah tahap pertama dari tidur pulas (deep sleep). Dalam tahap ini, tubuh mulai memproduksi hormon pertumbuhan yang berguna untuk tulang dan otot serta membiarkan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Tahapan yang terakhir atau keempat adalah rapid eye movement sleep, yaitu ketika seseorang sudah mulai bermimpi. Saat tidur, tubuh juga akan menghasilkan bahan kimia untuk melumpuhkan tubuh secara sementara. Hal ini dilakukan guna mempertahankan tubuh agar tidak bergerak saat tertidur. Selain itu, otak juga akan 100 persen bekerja dengan aktif. Akibatnya, mata terus bergerak seakan-akan sudah terbangun dari tidur.
Apa yang terjadi dengan tubuh ketika tertidur?
Walaupun terlelap, saat seseorang mulai bermimpi tubuh masih terus bekerja. Bahkan, manfaat dari tidur sendiri penting untuk kesehatan seseorang. Hal ini dilihat dari kinerja organ tubuh dan hormon yang ada di dalam diri manusia. Berikut terdapat empat hal yang dilakukan tubuh ketika seseorang sedang berada dalam posisi terlelap.
- Turunnya suhu tubuh
Sebelum tertidur, suhu tubuh seseorang akan menurun. Ketika hal ini terjadi, otak akan bekerja untuk melepaskan melatonin, hormon yang memengaruhi ritme sirkadian, atau waktu untuk tubuh mengatur suhu ketika bangun atau tidur. Hormon ini membantu otak memberikan sinyal ke tubuh untuk beristirahat.
Selama berada di tahap terakhir, tubuh tidak akan merespons terhadap perubahan suhu. Namun, saat terjaga tubuh akan merasakan suhu dingin. Hingga saat ini, belum ada penelitian pasti mengenai hal tersebut. - Detak jantung dan tekanan darah menurun
Dalam posisi tidur, kemampuan tubuh untuk memompa darah lebih lambat dibandingkan saat terjaga. Begitu pula dengan detak jantung yang melemah.
Melansir dari hellosehat.com, orang yang tergolong sehat dan bugar memiliki tekanan darah yang berkurang 10 persen saat tidur. Hal ini penting bagi mereka yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi untuk meluangkan waktu delapan hingga sepuluh jam untuk tidur guna mengurangi risiko penyakit jantung. - Tubuh lumpuh total
Hal ketiga adalah lumpuh total. Walaupun terkesan menyeramkan, inilah yang dilakukan tubuh ketika sedang tidur. Tubuh tidak dapat menggerakkan otot, kecuali otot yang membantu pernapasan dan detak jantung.
Kondisi ini disebut dengan atonia, yaitu kondisi untuk menjaga tubuh bergerak ketika seseorang sudah mulai bermimpi. Namun, kelumpuhan ini hanya bersifat sementara, yaitu sekitar 20 menit. - Otak terus bekerja
Walaupun terlelap, kinerja otak akan terus aktif. Beberapa hal yang dilakukan adalah memilah-milah informasi yang terjadi di hari tersebut untuk ingatan jangka panjang. Selain itu, darah yang mengalir akan semakin banyak ke otak, membuat peningkatan laju metabolisme dalam tubuh.
Baca juga: Kenali Delayed Sleep Phase Syndrome, Gangguan Tidur yang Rentan Serang Remaja
Akan ada banyak hal buruk jika tidak tidur dalam waktu yang lama. Jika tidak tidur dalam kurun waktu 24 jam, tubuh akan merasakan beberapa efek seperti mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan penglihatan kabur. Setelah 48 jam tidak tidur, otak akan mengalami periode tidur ringan selama 30 detik atau dikenal dengan microsleep dan biasanya terjadi tanpa disadari. Tujuh puluh delapan jam atau lebih tidak tidur, tubuh akan merasakan beberapa hal aneh seperti paranoid, mulai halusinasi, dan tidak bisa mengenali emosi orang lain.
Maka dari itu, penting bagi Ultimates untuk beristirahat cukup setelah aktivitas yang padat. Selama tidur, tenaga akan terisi kembali ditambah dengan organ-organ yang membantu tubuh di keesokan harinya. Jadi, jangan lupa untuk beristirahat ya, Ultimates!
Penulis: Sherly Julia Halim, Maria Katarina
Editor: Jessica Elisabeth Gunawan
Foto: unsplash.com, Youtube/ The Economist
Sumber: Youtube/The Economist, hellosehat.com, cnnindonesia.com, kompas.tv, suara.com, indonesiabaik.id, kompas.com
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?