• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 23, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Dunia Peringati Hari Bahasa Isyarat Internasional Untuk Pertama Kalinya

by Galuh Putri Riyanto
September 25, 2018
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Dunia Peringati Hari Bahasa Isyarat Internasional Untuk Pertama Kalinya

Seorang peserta berkomunikasi dalam bahasa isyarat di acara "Breaking Barriers, Opening Doors" pada Hari Penyandang Disabilitas Internasional. (Foto: PBB/Amanda Voisard)

0
SHARES
789
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com–Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dunia memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional atau International Day of Sign Language (IDSL) dengan tema With Sign Language, Everyone is Included! pada Minggu (23/09/18). Tujuan dari peringatan ini tak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat dalam perwujudan pemenuhan hak asasi manusia bagi komunitas tunarungu.

Sebelumnya, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan IDSL dirayakan pada tanggal 23 September setiap tahunnya sesuai dengan resolusi IDSL (A/C.3/72/L.36/Rev.1 – International Sign version). Resolusi tersebut awalnya tercipta dari konsensus selama pertemuan ke-48 Komite Ketiga Majelis Umum PBB pada November 2017. Namun, resolusi IDSL baru resmi diadopsi pada Sidang Umum PBB ke-72 pada Desember 2017 di New York, Amerika Serikat.

Resolusi ini awalnya diprakarsai oleh negara Antigua dan Barbuda yang terletak di Laut Karibia bagian timur dan diikuti oleh permintaan dari Federasi Tunarungu Dunia atau World Federation of the Deaf (WFD) kepada PBB. Akhirnya, pada sidang umum PBB ke-72, resolusi ini disetujui dan didukung oleh 97 negara anggota PBB lainnya.

Pemilihan tanggal 23 September oleh PBB sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional tak lepas dari munculnya Federasi Tunarungu Dunia yang juga didirikan pada September 1951 silam. Tujuh tahun setelah pembentukan tersebut, tepatnya pada September 1958, barulah diadakan Pekan Tunarungu Internasional atau International Week for the Deaf (IWDeaf). Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi komunitas tunarungu dalam kehidupan sehari-hari serta mengadvokasi hak-hak mereka. Oleh karena itu, PBB menetapkan IDSL perdana ini sebagai bagian dari rangkaian acara Pekan Tunarungu Internasional yang akan berlangsung pada 23-30 September  2018.

Mengutip data dari situs resmi World Federation of the Deaf, ada sekitar 72 juta tunarungu di dunia dan lebih dari 80 persen di antaranya tinggal di negara berkembang. Selain itu, terdapat 300 bahasa isyarat yang berbeda di dunia ini. Adanya Hari Bahasa Isyarat Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat dan juga meningkatkan kualitas hidup komunitas tunarungu.

Selain itu, menurut WFD, momentum ini juga bisa menjadi peluang bagi pemerintah, organisasi, dan komunitas di seluruh dunia untuk bersama-sama merefleksikan tantangan yang dihadapi oleh bahasa isyarat di era modern ini.

 

Penulis: Galuh Putri Riyanto

Editor: Geofanni Nerissa Arviana

Sumber: un.org, bda.org.uk, wfdeaf.org

Foto: PBB/Amanda Voisard

Tags: bahasa isyaratDeafIDSLInternational Day of Sign LanguageInternational Week for the DeafIWDeafPBBtunarunguUNWFDWorld Federation of the Deaf
Galuh Putri Riyanto

Galuh Putri Riyanto

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
Opini: Malfungsi Kemanusiaan di Jantung Merah Putih

Opini: Malfungsi Kemanusiaan di Jantung Merah Putih

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021