• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, May 23, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Opini: Keprihatian pada Kemampuan Berbahasa Indonesia Anak Muda

by Theresia Amadea
May 23, 2018
in Opini
Reading Time: 3 mins read
Opini: Keprihatian pada Kemampuan Berbahasa Indonesia Anak Muda

Pendidikan bahasa Indonesia yang kurang mendapat perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri

0
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Memperingati hari pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei lalu, salah satu dosen Bahasa Indonesia Universitas Multimedia Indonesia (UMN) Niknik M. Kuntarto menuturkan pandangannya mengenai pendidikan dan kemampuan berbahasa Indonesia generasi muda Indonesia.

“Sudah nasib jika pelajaran bahasa indonesia saat ini kurang mendapatkan perhatian yang baik, ini terjadi karena semakin terbukanya Indonesia menerima budaya termasuk bahasa asing,” ucap Niknik.

Ia menguatkan pendapatnya dengan rata-rata nilai Ujian Nasional 2017 tingkat SMA yang masih rendah, sekitar 5,5. Dirinya menambahkan, perkembangan teknologi yang pesat memudahkan siapapun mempelajari bahasa-bahasa asing dari belahan dunia manapun.

“Akibatnya generasi muda berpaling hati kebahasa lain, boleh saja menyukai bahasa lain, namun penguasaan bahasa Indonesianya sendiri haruslah kuat. Ini juga termasuk bahasa daerah, sehingga kemampuan berbahasa Indonesia dan daerah akan bersinergi baik dengan kemampuan berbahasa asing,” lanjutnya. “Nah, yang bahaya jika yang terjadi sebaliknya. Demi mengejar gaya hidup hanya mempelajari bahasa asing tetapi melupakan bahasanya sendiri.” 

Niknik menganggap ada banyak hal yang menyebabkan anak muda kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

“Pertama, mereka merasa bahasa Indonesia sudah digunakan sehari-hari jadi untuk apa belajar bahasa Indonesia lagi,” terangnya.

Menurutnya, generasi muda menganggap bahwa bahasa Indonesia sudah dipelajari secara alami sejak dini dan di sekolah. Alasan-alasan tersebut pada akhirnya membuat mereka merasa sudah menguasai bahasa Indonesia. Padahal, saat memasuki dunia akademik ilmiah dan kerja, mereka akan tersadar belum mempelajari Bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Lalu, peran orangtua dalam mendukung anak-anak mereka. Orang tua umumnya lebih mementingkan anaknya belajar tambahan mata pelajaran seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam, daripada memberi pelajaran tambahan bahasa Indonesia. Cara pandang orangtua inilah yang juga turut memicu kurang minatnya anak muda pada bahasa Indonesia, akibatnya melemah penguasaan bahasa Indonesia pada anak muda.

Ketiga, adanya hubungan dengan peran pemerintah dalam merancang kurikulum pelajaran bahasa Indonesia.

“Sebenarnya Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah merancang dan melahirkan standart kemahiran berbahasa Indonesia yaitu Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI),” jelasnya

Pengujian tersebut memiliki tujuh level yaitu terbatas, marginal, semenjana, madya, unggul , sangat unggul dan istimewa.

“Ketika pemerintah merancang kurikulum yang akhirnya melahirkan silabus dan diwujudkan melalui tujuan pembelajaran dalam materi ajar atau seharusnya disesuikan dengan UKBI. Ada ungkapan dari bahan bahasa, bahasa kita akan terpuji bila teruji, wajibnya pemerintah atau sekolah menyesuaikan materi ajar, evaluasi, jadi pada tingkat pendidikan SD hingga pasca sarjana dengan pelevelan kemahiran dengan alat ukurnya, UKBI,” terang Niknik.

Bersumber dari Badan Bahasa, standartkemahiran berbahasa bagi pelajar dari sekolah dasar pada level marginal akan meningkat seiring tingkat pendidikan hingga tingkat pasca sarjana pada level sangat unggul.

“Menurut saya, permasalahannya terkadang badan bahasa kurang galak dalam menerapkan aturan, mungkin ada berbagai alasan tapi menurut saya seharusnya ada ketegasan dari pemerintah untuk menerapkan kemahiran berbahasa ini yang sesuai dengan pelevelan dan jenjang kemahiran anak didik,” katanya penuh hati-hati dengan meminta maaf dahulu.

Lalu peran guru juga menjadi sebabnya, menurut Badan Bahasa seorang guru bahasa ada pada level unggul.

“Pertanyaannya apakah guru bahasa Indonesia disekolah-sekolah sudah melakukan uji kemahiran? Itu merupakan agenda besar bagi sekolah dan pemerintah,” tegas Niknik

Dosen sekaligus penulis ini menuturkan beberapa cara yang bisa menjadi solusi atas masalah kemapuan berbahasa Indonesia yang benar.

“Hal yang pertama kali dilakukan adalah ketika seorang guru akan menerapkan ilmu pengetahuan apapun kepada siswanya harus terlebih dahulu diterapkan pada dirinya sendiri, itu yang terpenting,” katanya.

Niknik mengimbuhi adanya ungkapan di atas pengetahuan selalu ada seni yang akan menjadikannya lebih indah dan bermakna, begitu pula ketika pengajar menerapkan ilmu dan pengetahuan harus memiliki sesuatu yang bermakna bagaimana caranya mengajarlah dengan seni.

“Bagaimana seorang guru atau dosen mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menulis, berbicara yang menarik jika tidak pernah mengunakan atau kurang peduli pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan menunjukan karyanya dalam tulis menulis atau malah tidak bisa menulis, serta menjadi pembicara yang baik dan menarik? Bagimana anak didik mereka bisa percaya dengan mereka?” tanya Niknik.

Dirinya mengungkapkan pengajar bahasa Indonesia menjadi contoh bagi muridnya. Ketika penguasaan bahasa Indonesia dosen baik, ini akan berimbas pada penguasaan bahasa Indonesia yang baik pada mahasiswanya.

“Jadi jika dosen atau guru menerapkan ilmunya pada dirinya terlebih dahulu maka penguasaan berbahasa murid-muridnya akan meningkat, akhirnya akan terciptalah pembelajaran yang menggugah dan mengairahkan,” tutup Niknik melalui WhatsApp.

 

Penulis : Theresia Amadea

Editor : Hilel Hodawya

Foto : plukme.com

Tags: 2018bahasa indonesiahari pendidikanIndonesiaNiknik M Kuntartoultimagzumn
Theresia Amadea

Theresia Amadea

Related Posts

Foto ilustrasi lansia. (Foto: Unsplash/Filipp Romanovski)
Opini

Lansia: Individu dengan Semangat Besar dalam Keterbatasan Disabilitas

May 19, 2023
Foto ilustrasi David Jacobs. (Foto: ANTARA)
Opini

David Jacobs: Adanya Keterbatasan Gerak Bukan Berarti Tidak Berdaya

May 11, 2023
Ilustrasi anak-anak. (Foto: Unsplash/Ben Wicks)
Opini

Autisme atau Tidak, Bukan Sebuah Tolok Ukur Kemampuan Seseorang

May 18, 2023
Next Post
Ilusi Suara ‘Yanny’ vs ‘Laurel’, Ini Penjelasan Logisnya

Ilusi Suara 'Yanny' vs 'Laurel', Ini Penjelasan Logisnya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × 5 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021