• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, May 19, 2022
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

“Loop”: Melihat dari Perspektif Penderita Autisme

by Keisya Librani Chandra
April 27, 2021
in Film, Review
Reading Time: 2 mins read
poster film loop

Poster film Loop. (Foto: Disneytips.com)

0
SHARES
386
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Marcus dan Renee merupakan teman sebaya. Keduanya dipertemukan di acara berkemah dan berkano bersama. Meskipun memiliki umur yang tidak jauh berbeda, cara mereka berkomunikasi sangat berbeda. Lantas, dapatkah mereka berteman dan menikmati waktu bersama?

 

Berangkat dari ide Erica Milsom, penulis dan sutradara film pendek “Loop” untuk menciptakan dua karakter yang jauh berbeda sekaligus menggambarkan kecintaannya pada aktivitas kano. “Loop” menceritakan tentang Renee, seorang anak berumur 13 tahun penderita autisme dan tidak dapat mengeluarkan kata verbal. Saat berkemah ia bertemu dengan Marcus, seorang remaja yang banyak berbicara. Mereka lalu berkano bersama.

Pada awalnya, Marcus sempat kebingungan untuk berkomunikasi dengan Renee yang hanya fokus kepada aplikasi suara pada telepon genggamnya. Namun, meskipun tidak mudah, lama-kelamaan kedua remaja mampu menikmati waktu bersama dengan segala perbedaan.

 

Dalam pembuatan film pendek yang tayang pada Disney+ Hotstar ini, Pixar melibatkan sekelompok penasihat dari Autistic Self Advocacy Network untuk membantu para pembuat film “Loop” menciptakan dan mengembangkan karakter Renee seperti apa yang mungkin Renee rasakan, pikirkan, dan lakukan. Semakin banyak kru belajar mengenai autisme, mereka semakin mampu menggambarkan sudut pandang para penderita dan sudut pandang penonton melihat penderita autisme.

 

Pengisi suara Renee adalah Madison Bandy, seorang remaja yang juga menderita autisme dan sulit berbicara. Proses perekaman dilakukan di rumah Madison karena untuk mendapatkan suara natural, Madison harus berada di tempat yang nyaman dan familiar untuknya, tidak ada banyak distraksi dan orang banyak.

“Kami ingin menangkap suara asli Madison karena cara Ia berbicara menggunakan suaranya sangat ekspresif. Jika kamu tidak mengenal Madison dan Ia mulai mengeluarkan suaranya, kamu tidak akan mengerti apa yang Ia bicarakan. Ini merupakan poin penting dalam film ini,” ujar Milsom dalam tayangan Behind The Scenes film, “The Making of Loop”.

 

Peduli Lebih terhadap Autisme

Autisme memiliki pengertian gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Autisme juga menyebabkan gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya.

Melansir dari Alodokter.com, penderita autisme memiliki gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Terdapat anak yang kehilangan kemampuan berbicara, meskipun mampu berbicara saat kecil. Terdapat juga yang tidak dapat berbicara sama sekali.

 

Banyak gejala yang mungkin dialami penderita autisme dalam permasalahan komunikasi dan interaksi sosial. Mulai dari tidak merspons, selalu mengulang kata milik orang lain, menghindari kontak mata, lebih senang menyendiri, nada bicara yang tidak biasa, dan lainnya. Selain itu, terdapat juga gejala dalam pola perilaku, seperti sensitif terhadap cahaya, sentuhan atau suara, kelainan pada sikap tubuh, dan lain-lain.

Biasanya, penderita autisme memiliki indra yang lebih sensitif daripada orang-orang kebanyakan sehingga mereka seringkali merasa tidak nyaman dalam situasi yang berisik dan bising, mereka juga tidak terlalu menyukai ketika disentuh dengan orang lain. Dalam film “Loop”, Renee merasa terganggu dengan suara bising seperti speedboat dan suara teriakan Marcus. Renee juga tidak ingin disentuh oleh Marcus pada saat sedang marah.

 

Kunci menangani penderita autisme adalah sabar dan mencoba mengerti apa yang ingin mereka utarakan. Seringkali, penderita autisme dianggap yang aneh dan menyebalkan karena perilakunya. Padahal, mereka kesulitan untuk menyampaikan pemikirannya, sehingga perlu pendampingan dan pengertian untuk mengajak mereka berbicara perlahan, tidak memaksakan keinginan diri sendiri, dan mencoba mengerti dari sudut pandang mereka memandang dunia.

Dengan durasi 8 menit disertai dengan animasi yang indah, film pendek ini mengajak para penonton untuk membuka mata bahwa ada sebagian orang yang berbeda.

Cobalah mengerti sudut pandang mereka dan sadar bukanlah tidak mungkin untuk membuat koneksi dengan mereka.

 

Penulis: Keisya Librani Chandra

Editor: Nadia Indrawinata

Sumber: Disney+ Hotstar, Alodokter.com

Foto: Disneytips.com

Tags: autismeDisneyfilmfilm pendekGejalaloopmengharukanMoralpedulipenderita autismepenyebabpixarreviewsad
Keisya Librani Chandra

Keisya Librani Chandra

Related Posts

“Tomorrow” Ungkap Keputusan Mengakhiri Hidup Yang Tak Mudah
Film

“Tomorrow” Ungkap Keputusan Mengakhiri Hidup yang Tak Mudah

May 19, 2022
“An Unwanted Guest” Penuh Nuansa Misteri Pembunuhan Klasik (ULTIMAGZ)
Hiburan

“An Unwanted Guest” Penuh Nuansa Misteri Pembunuhan Klasik

May 16, 2022
along-for-the-ride-still
Film

“Along for the Ride” Ulik Kisah Masa Muda dan Identitas Diri

May 16, 2022
Next Post
izone parallel universe

IZ*ONE Sampaikan Terima Kasih Lewat "Parallel Universe"

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × four =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021