SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sleep call belakangan ini sering dilakukan pasangan supaya bisa terus merasa dekat dan menjadi solusi mengatasi rindu. Istilah yang menjadi tren di media sosial ini umumnya merujuk pada hubungan romantis.
Mengutip thejakartapost.com, sleep call adalah kegiatan pasangan yang terlibat dalam percakapan telepon hingga salah satunya tertidur. Kegiatan ini sendiri bisa dalam bentuk panggilan video ataupun suara.
Baca juga: Manajemen Stres: Cara Mengelola Stres yang Baik
Kata sleep call berasal dari bahasa Inggris yaitu sleep yang artinya tidur dan call berarti panggilan. Fenomena ini berawal ketika terjadinya pembatasan sosial selama masa pandemi Covid-19 lalu. Banyak pasangan mencari ide kreatif untuk tetap berhubungan, yakni dengan cara tidur sambil tetap terhubung melalui panggilan.
Hal itu disingkap dalam sebuah penelitian berjudul “Dampak Sleep Call Sebagai Fenomena Terbaru Dalam Generasi Millenial Maupun Gen-Z yang Berdampak Buruk pada Kesehatan: Sebuah Tinjauan Psikologis” (2024). Dikatakan pula bahwa sleep call dilakukan oleh pasangan karena membuat seseorang merasa tidak sendirian dan memberi rasa nyaman, aman, dan kesan romantis.
Mengutip theatlantic.com, pengalaman kebersamaan ini juga bisa menjadi kekuatan dari suatu hubungan, terutama hubungan jarak jauh. Seperti yang diceritakan Nisrina Shidqi Nabila, mahasiswa Komunikasi Strategis 2023, yang menggunakan sleep call supaya tetap mengetahui aktivitas pasangannya.
“Ketika sleep call, aku dan pasangan biasanya saling bercerita mengenai aktivitas sehari-hari sampai akhirnya kita tertidur,” ujar Nisrina ketika diwawancarai oleh ULTIMAGZ pada Senin (19/02/24).
Nisrina juga mengatakan bahwa kegiatan itu bukanlah sebuah kewajiban. Akan tetapi, tingkat kepercayaannya terhadap sang pasangan meningkat.
“Aku merasakan kehadiran pasangan aku, (jadi) lebih percaya dan lebih terbuka setelah melakukan sleep call,” jelas Nisrina.
Motivasi untuk melakukan sleep call sangatlah beragam. Berbeda dengan alasan Nisrina, Benaya Arlyanto yang juga merupakan mahasiswa Komunikasi Strategis 2021 memiliki alasan lain saat melakukan sleep call dengan pasangan jarak jauhnya.
“Aku melakukan sleep call untuk mengusir rasa kesepian juga karena pasanganku berada di pulau lain,” cerita Benaya kepada ULTIMAGZ pada Senin (19/02/24).
Selain itu, Benaya juga mengutarakan bahwa ia melakukan sleep call bersama pasangannya sekitar dua sampai tiga kali seminggu dan sadar akan dampak negatifnya.
“Bahkan, aku dan pasangan pernah absen karena terlambat pergi ke kampus. Akan tetapi, rasa rindu yang sangat besar terhadap pasangan mendorong untuk tetap melakukan sleep call,” kata Benaya.
Menanggapi ini, psikolog di Student Support Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Fiona Damanik, berpendapat bahwa sleep call sangat erat dengan isu kelekatan. Kegiatan ini dinilai memang mampu meningkatkan rasa kedekatan.

“Ketika melakukan sleep call, mereka (orang yang melakukan sleep call) merasa bisa menjalin ikatan emosi yang lebih dalam. Padahal, masih banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan agar mereka menjadi lebih lekat secara emosi,” ujar Fiona.
Dikhawatirkan hal ini dapat memberi dampak negatif pada orang yang melakukannya. Seperti yang Rafa, mahasiswa Jurnalistik 2022 rasakan bahwa perasaan gelisah mengikutinya ketika tidak sleep call.
“Gue sih merasa tidak sendirian, nyaman, dan aman. Kalau tidak sleep call tuh jadi gelisah gitu,” jelas Rafa saat dihubungi via chat oleh ULTIMAGZ pada Selasa (20/02/24).
Sleep call dapat mendatangkan dampak positif dan negatif, berikut beberapanya.
Manfaat Positif Sleep Call bagi Pasangan
1. Komunikasi Semakin Intens
Mengutip alodokter.com, obrolan di malam hari melalui sleep call bisa terasa lebih intim dan hangat karena sudah lepas dari beban pekerjaan di siang hari. Keharmonisan pun terjaga karena hubungan romantis ini bisa tetap saling merasa dekat.
“Menurutku, sleep call bisa membangun hubungan yang lebih lengket gitu,” ucap Rafa.
2. Membangun Kepercayaan
Profesor di Departemen Komunikasi Universitas Stanford Jeff Hancock berkata bahwa sleep call menunjukkan komitmen seseorang. Kegiatan ini bisa mempererat hubungan karena menjadi bukti bahwa pasangan tidak sedang bersama orang lain dan bersedia memberikan waktunya.
3. Mengatasi Kesepian karena Adanya Teman Cerita
Kehadiran pasangan di layar ponsel bisa menjadi pelipur lara saat merasa kesepian. Sleep call merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh untuk bisa saling bercerita atau berkeluh kesah. Suasana hati pun bisa terasa lebih nyaman karena tahu ada seseorang yang setia mendengarkan.
Dampak Negatif Sleep Call bagi Pasangan
1. Mengurangi Jam Tidur
Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka tubuh manusia akan terbiasa dengan jam tidur yang larut dan semakin sulit untuk tidur cepat kedepannya.
2. Pancaran Radiasi Cahaya Ponsel
Melansir health.clevelandclinic.org, cahaya biru dari ponsel dapat menjadi salah satu alasan kesulitan tidur. Cahaya biru dapat distimulasi otak sebagai cahaya matahari dan manusia cenderung menjadi lebih berenergi sedangkan pada malam hari.
Mata manusia membutuhkan kegelapan untuk beristirahat. Selain itu, temperatur badan manusia juga akan bertambah ketika terpapar radiasi sehingga dapat meningkatkan risiko tumor otak.
3. Isu Kelekatan Emosional
Kemungkinan terjadinya ketergantungan jika terlalu sering melakukan sleep call akan meningkat dan tidak bisa menemukan ketenangan. Isu ini membuat mereka merasa satu-satunya cara untuk rileks dan tertidur adalah dengan mendengar suara pasangannya.
Gangguan Tidur Jadi Dampak Negatif Paling Umum dari Sleep Call
Menurut Fiona pun sleep call memang dapat menyebabkan gangguan tidur. Ketergantungan akan hal ini dapat menjadi gerbang untuk masalah psikologis lainnya. Selain itu, Fiona juga menegaskan bahwa tidur yang kurang berkualitas dapat membawa berbagai dampak negatif terhadap fisik dan mental.
“Kekurangan tidur dapat membuat emosi kita menjadi terakumulasi dan berdampak pada sikap yang uring-uringan, sulit berkonsentrasi, serta sensitif. Imun tubuh juga menjadi berkurang karena kekurangan tidur,” tegas Fiona.
Apabila kesulitan tidur karena keadaan psikologis tertentu, ada baiknya jika Ultimates segera menghubungi ahlinya. Fiona menjelaskan dari sisi psikologi bahwa sulit tidur adalah sinyal dari tubuh bahwa pikiran terlalu penuh.
Baca juga: Pentingnya Support System dalam Hadapi Masalah Kesehatan Mental
Selain itu, Fiona menyatakan bahwa selayaknya kegiatan lain, tidur juga merupakan kegiatan yang membutuhkan persiapan. Suhu, sirkulasi udara, dan suara di sekitar rumah juga harus diperhatikan sebelum tidur.
“Kurangi makan sebelum tidur dan jangan melakukan aktivitas yang memacu adrenalin sebelum tidur agar kualitas tidur lebih baik,” tutup Fiona.
Jika Ultimates merasakan tanda-tanda kesepian, takut, cemas, dan tidak yakin akan diri sendiri akibat tidak melakukan sleep call, Ultimates harus segera mencari bantuan ke psikolog.
Ultimates dapat menggunakan layanan Student Support UMN dengan menghubungi tautan ini atau kunjungi bio Instagram @studentsupport.umn.
Penulis: Jessica Kannitha (Komunikasi Strategis, 2021), Giofanny Sasmita (Jurnalistik, 2022)
Editor: Josephine Arella
Foto: ULTIMAGZ/Muhammad Daffa Abyan, Kezia Essie Awuy
Sumber: thejakartapost.com, theatlantic.com, tirto.id, cnnindonesia.com, health.clevelandclinic.org, health.com, gitnux.org,
Ridwan, A. (2024). Dampak Sleepcall Sebagai Fenomena Terbaru Dalam Generasi Millenial Maupun Gen-Z yang Berdampak Buruk pada Kesehatan: Sebuah Tinjauan Psikologis. AFEKSI.