• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, May 17, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Opini

Disney Normalisasikan Pasangan Remaja Gay di “Strange World”

by Alycia Catelyn
September 21, 2023
in Opini
Reading Time: 3 mins read
Film Disney "Strange World" tunjukkan pasangan remaja gay.

Salah satu cuplikan di film “Strange World”. (Foto: piratesandprincesses.net)

0
SHARES
3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Film petualangan Disney bertajuk “Strange World” menampilkan romansa remaja gay. Hal ini merupakan penampilan pertama dalam fitur animasi yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios ini.

“Strange World” berlatar di dunia fantasi Avalonia yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi. Dua puluh lima tahun yang lalu, penjelajah yang tidak kenal takut, Jaeger Clade (Dennis Quaid), memimpin tim ekspedisi untuk mencoba menaklukkan pegunungan tersebut. Namun, ekspedisi tersebut terhenti ketika putranya, Searcher (Jake Gyllenhaal), menemukan tanaman penghasil energi yang aneh. Tanaman tersebut pun mereka sebut sebagai pando.

Jaeger dengan keras kepala melanjutkan perjalanannya, sedangkan Searcher dan anggota tim lainnya kembali ke Avalonia dengan pando untuk mengubah banyak kehidupan warga Avalonia. Pando berperan krusial sebab menjadi sumber listrik di Avalonia.

Namun, suatu saat, energi pando mulai berkurang. Searcher kemudian harus memulai misi untuk mencari tahu apa yang memengaruhi pando. 

Putra remajanya, Ethan (Jaboukie Young-White), ikut serta dalam perjalanan Searcher. Searcher, Ethan, dan beberapa tim penjelajah lainnya pun berakhir di dunia aneh di bawah pegunungan dan tak lama kemudian menemukan Jaeger lagi.

“Strange World” menuai kontroversi karena menunjukkan unsur gay dalam filmnya. Hal ini terlihat dari salah satu protagonisnya, yakni Ethan, yang jatuh cinta dengan laki-laki lain. 

Ethan memberitahu ayahnya tentang hal itu. Searcher terlihat mendukung dan memberinya nasihat. Tidak berfokus pada apakah putranya gay atau tidak, ia hanya  menjadi seorang ayah yang berada di sisi putranya dalam urusan cinta. Ini artinya, film tersebut sepenuhnya menormalkan fakta bahwa seorang anak laki-laki dapat merasa tertarik atau mencintai orang lain dengan jenis kelamin yang sama.

Terlepas dari dunia yang penuh warna dan makhluk aneh yang ditampilkan, cerita utama “Strange World” sebenarnya jauh lebih sederhana, tetapi lebih dalam dari yang diharapkan. Film tersebut berbicara banyak tentang keluarga, khususnya hubungan ayah dan anak.

Sangat menyegarkan melihat tokoh-tokoh sekitar Ethan menerima dan mendukung pilihan pasangannya. Para pengisi suara untuk “Strange World” juga bangga dan senang dengan proyek film tersebut.

“Sangat indah melihat pemeran yang begitu beragam, dan melihat ide-ide ini dinormalisasikan di dunia,” kata Gyllenhaal, dikutip dari yahoo.com.

“Yang sangat indah dari film ini adalah bahwa satu-satunya cara keluarga ini dapat menyelamatkan dunia yang sangat mereka cintai adalah jika mereka mulai saling memahami dan mendengarkan,” lanjutnya.

Dirilis pada 23 November 2022, sayangnya “Strange World” tidak begitu meraup keuntungan. Melansir dari cnnindonesia.com, “Strange World” mendapatkan pendapatan kotor domestik sebesar 18,6 dolar Amerika Serikat (AS). 

Mengingat anggaran produksi film tersebut adalah sekitar 135 hingga 180 juta dolar AS, “Strange World” bisa rugi setidaknya 100 juta dolar AS atau setara dengan 1,5 triliun rupiah.

Karena representasi akan tokoh lesbian, gay, biseksual, transgender, interseks, dan queer (LGBTIQ+), “Strange World” dilarang untuk ditayang di beberapa negara. Contohnya, seperti Indonesia, Malaysia, Tiongkok, Vietnam, Pakistan, Turki, dan semua negara di Timur Tengah. Sebab, agama masih memainkan peranan cukup penting dalam kehidupan bermasyarakat di negara-negara tersebut. 

Banyak juga orang tua yang melarang anak-anaknya untuk menonton “Strange World” akibat adanya unsur LGBTIQ+ di dalamnya. Hal ini membuktikan bahwa belum semua terbuka dan menghargai keberadaan komunitas LGBTIQ+.

Memang, “Strange World” dikategorikan sebagai film anak-anak dan topik seputar seksualitas sangatlah sensitif. Namun, tidak bisa disangkal bahwa hubungan gay sudah mulai ditetapkan sebagai hal yang normal dalam kehidupan sehari-hari. Mempersiapkan anak-anak untuk kenyataan tersebut lebih baik daripada mencoba menutupinya.

Menampilkan pasangan remaja gay di dalamnya, “Strange World” mungkin mengundang diskriminasi dan ancaman terhadap komunitas LGBTIQ+. Di sisi lain, “Strange World” memungkinkan perubahan paradigma atau cara pandang masyarakat tentang LGBTIQ+. Salah satunya seperti menormalisasikan kelompok-kelompok LGBTIQ+ sembari merangkul mereka agar menjunjung persamaan hak dan kewajiban manusia.

Baca juga: Apakah Ada Alasan Rasional untuk Membenci Kelompok LGBTQ+?

Disney perlu diacungi jempol untuk upayanya mengangkat komunitas LGBTIQ+ ke layar lebar. Tidak hanya dengan “Strange World”, Disney telah dipuji karena menolak menghapus adegan ciuman lesbian di film animasi sebelumnya “Lightyear” yang rilis pada Juni 2022 lalu, meski dilarang di 14 negara.

Melihat banyaknya kecaman, Disney tampaknya tidak goyah pada representasi LGBTIQ+ dalam film-filmnya. Jelas bahwa tujuan Disney kini adalah untuk menyambut inklusi, terlepas dari pukulan apa pun yang diterima.

 

Penulis: Alycia Catelyn

Editor: Vellanda

Foto: piratesandprincesses.net

Sumber: cnnindonesia.com, yahoo.com, variety.com

Tags: 2023animasiberita hiburandiskriminasiDisneydisney animationentertainmentfilmfilm disneyFilmsgayhak asasi manusiahiburanJusticekeadilanLGBTLGBT CommunityLGBTQmoviemoviesopiniopiniontokohultimagzWalt DisneyWalt Disney Animation Studios
Alycia Catelyn

Alycia Catelyn

Related Posts

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi mengesahkan revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Rapat Paripurna pada Kamis (20/03/25). (detik.com)
Opini

Pengesahan RUU TNI: Satu Langkah Menuju Bangkitnya Orde Baru?

March 24, 2025
Ilustrasi #KaburAjaDulu
Opini

#KaburAjaDulu: Kurang Cinta Tanah Air atau Perasaan Terkhianati

March 15, 2025
harapan
Opini

Mahasiswa Turun ke Jalan: Harapan bagi Demokrasi Indonesia yang Gelap

February 27, 2025
Next Post
Irsyad Khairi dan Gunpla

Irsyad Khairi, Pemoles Gunpla Jadi Hidup

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021