• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 15, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Iki Palek: Ritual Potong Jari Suku Dani sebagai Simbol Duka Mendalam

by Victoria Nadine Gunawan
December 13, 2024
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Foto seorang perempuan Papua melakukan tradisi Iki Palek (nationalgeographic.grid.id)

Foto seorang perempuan Papua yang kehilangan kehilangan beberapa jarinya (nationalgeographic.grid.id)

0
SHARES
109
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Di Lembah Baliem, Papua terdapat tradisi potong jari yang telah dianut sejak zaman dahulu dengan sebutan Iki Palek. Upacara ini dilakukan oleh anggota keluarga sebagai wujud penghormatan terhadap orang yang meninggal. Pemotongan jari dianggap sebagai pengorbanan dan ekspresi dari rasa kehilangan yang mendalam.

Melansir nationalgeographic.grid.id, setiap suku memiliki ritual untuk menunjukkan rasa duka akibat kehilangan anggota keluarga dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu cara yang unik dan ekstrem adalah salah satu suku di Papua, Suku Dani yang menunjukkan rasa duka dengan memotong jarinya. Jumlah jari yang dipotong akan menunjukkan berapa banyak anggota keluarga yang telah meninggal.

 

Baca Juga: Ma’nene, Tradisi Jemur dan Ganti Pakaian Mayat

Mengutip papuaaround.com dan graparinews.com, jari merupakan simbol keharmonisan. Jempol melambangkan keluarga, sedangkan keempat jari lainnya yang bentuknya tidak sama tetap menjadi satu kesatuan. Kehilangan salah satu jari memiliki makna bahwa unsur kebersamaan telah hilang. Oleh karena itu, memotong jari bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga ungkapan jiwa yang tersiksa karena kehilangan.

Proses pemotongan jari ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan pisau, kapak, parang, hingga gigitan hingga putus. Barang lain yang kerap digunakan adalah benang dari serat akar-akaran yang  digesek-gesekan pada jari tangan hingga putus, dikutip dari goodnewsfromindonesia.id dan papuaaround.com. Umumnya kebiasaan ini dilakukan oleh perempuan. Namun, laki-laki juga memiliki tradisi serupa yang disebut nasu paleg yaitu memotong daun telinga untuk tujuan simbolis yang sama.

Mengutip goodnewsfromindonesia.id, seiring berjalannya waktu, masuknya pengaruh agama di Indonesia menyebabkan tradisi Iki Palek mulai ditinggalkan. Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Jayawijaya juga melarang praktik tersebut karena dianggap sebagai bagian dari kejahatan mutilasi yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan. 

 

Baca Juga: Perubahan Iklim Ekstrem, Tiga Destinasi Wisata di Amerika Serikat Ini Terancam Punah

Meskipun pelaksanaan tradisi Iki Palek telah berkurang, sebagian masyarakat Suku Dani terutama generasi yang lebih tua tetap melaksanakan budaya tersebut sebagai manifestasi yang terus bertahan hingga kini.

Dengan demikian, Iki Palek bukan sekadar tradisi, melainkan cerminan mendalam akan kuatnya ikatan keluarga dan penghormatan terhadap leluhur. Meskipun kebiasaan ini mulai memudar, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan sebagai pelajaran tentang arti kebersamaan. Dengan memahami dan menghormati tradisi seperti ini, Ultimates telah menjaga keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia yang penuh makna.

 

 

Penulis : Victoria Nadine Gunawan

Editor : Cheryl Natalia

Foto : nationalgeographic.grid.id

Sumber : goodnewsfromindonesia.id, papuaaround.com, graparinews.com, nationalgeographic.grid.id

Tags: 2024adatadat istiadatbudayabudaya indonesiaDanidukaIki PalekIndonesiakehilanganpapuapotong jariritualSuku Dani
Victoria Nadine Gunawan

Victoria Nadine Gunawan

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
Ilustrasi kampanye untuk gerakan 16 HAKTP. (Freepik)

Gerakan 16 HAKTP: Refleksi Terhadap Kekerasan yang Dialami Perempuan

Comments 5

  1. zoritoler imol says:
    5 months ago

    Excellent goods from you, man. I have understand your stuff previous to and you are just too wonderful. I really like what you’ve acquired here, really like what you’re stating and the way in which you say it. You make it enjoyable and you still care for to keep it sensible. I can not wait to read far more from you. This is actually a wonderful web site.

  2. tlovertonet says:
    5 months ago

    There are some interesting closing dates in this article however I don’t know if I see all of them middle to heart. There’s some validity however I’ll take hold opinion until I look into it further. Good article , thanks and we want more! Added to FeedBurner as nicely

  3. mlbredditstream says:
    4 months ago

    Some genuinely excellent information, Gladiolus I noticed this.

  4. 1xbet giriş adresi says:
    4 months ago

    Heya i am for the first time here. I found this board and I find It truly useful & it helped me out a lot. I hope to give something back and help others like you helped me.

  5. College Basketball Streaming says:
    2 months ago

    I¦ll immediately grasp your rss as I can’t to find your e-mail subscription link or e-newsletter service. Do you have any? Please allow me recognize so that I may just subscribe. Thanks.

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021