SERPONG, ULTIMAGZ.com – Ucapan self-reward sudah tak jarang diucapkan di masa kini. Bagi sebagian orang, mungkin Ultimates salah satunya, self-reward sangat dibutuhkan untuk memotivasi diri sendiri. Namun, self-reward sering kali dipandang dapat mengakibatkan seseorang menjadi boros.
Melansir dari kumparan.com, self-reward dapat diartikan sebagai suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada diri sendiri. Penghargaan tersebut dapat berupa apresiasi diri atau memberikan hadiah karena sudah berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan atau target tertentu.
Baca juga: Self-Healing: Lima Kiat Sederhana Tenangkan Diri
Tentunya dalam mengapresiasi diri sendiri, setiap pribadi memiliki caranya masing-masing. Ada yang cukup dengan menonton film kesukaan, tidur, ataupun membeli barang. Self-reward dengan cara membeli barang inilah yang sering kali disalahartikan sebagai boros. Contohnya, seperti membeli barang hanya karena lapar mata. Hal ini dapat membuat Ultimates malah menghambur-hamburkan uang untuk membeli sesuatu karena hanya mengikuti sebuah trend yang ada.
Ultimates perlu tahu bahwa self-reward tidak melulu tentang “boros”. Hal ini dikarenakan self-reward tidak selalu dilakukan dengan mengeluarkan uang dan membeli suatu benda. Menurut psikolog klinis Inez Kristanti, M.Psi, seseorang perlu memikirkan terlebih dahulu apakah cara memberikan penghargaan kepada diri sendiri sudah masuk akal dan memenuhi kemampuan diri atau tidak.
Dengan begitu, Ultimates bisa melakukan self-reward dengan hal-hal lain seperti menghabiskan waktu dengan keluarga atau sanak terdekat. Sebab saat sibuk bekerja, Ultimates mungkin jadi jarang berkomunikasi dengan sanak terdekat. Adapun keuntungannya, yaitu membuat Ultimates menjadi lebih dekat dengan mereka dan komunikasi terjalin dengan lebih baik.
Baca juga: 5 Aplikasi Baca Buku Online ini Cocok Temani Kamu #DiRumahAja
Tak hanya itu, Ultimates juga bisa melakukan self-reward dengan santai di rumah. Ultimates dapat membaca buku, berolahraga, jalan-jalan, atau mungkin cukup hanya dengan rebahan sambil memainkan gawai.
Hal ini seperti di dalam buku “Better Than Before”, karya Gretchen Rubin yang menjelaskan sebuah studi unik terkait self-reward. Studi tersebut menjelaskan bahwa perasaan bangga dan kepuasan karena telah menyelesaikan suatu pekerjaan adalah self-reward yang lebih efektif. Dengan begitu, memberikan diri sendiri penghargaan tidak harus dengan mengeluarkan uang.
Atas hal ini, self-reward dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana yang berkesan sesuai dengan kemampuan Ultimates. Hal ini pun didasari karena kebahagiaan tidak melulu diukur dari materi.
Jadi, sebetulnya self-reward tidak selalu tentang “mengeluarkan duit”, melainkan bisa dilakukan dengan hal-hal yang ada di sekitar Ultimates. Terlebih, jangan memberikan self-reward yang malah menjerumuskan Ultimates ke dalam hutang dan mengabaikan kondisi finansial.
Ultimates harus ingat pada tujuan dari self-reward ini yaitu untuk menambah motivasi diri. Ultimates juga harus ingat bahwa reward atau penghargaan tersebut bukan ditujukan untuk membuat Ultimates menjadi boros dan melupakan kebutuhan yang lebih penting. Jangan sampai alih-alih menghargai diri sendiri, tetapi malah kebablasan menjadi pemborosan.
Penulis: Josephine Arella (Jurnalistik, 2021)
Editor: Vellanda
Foto: Unsplash/freestocks
Sumber: kumparan.com, idntimes.com, gramedia.com, antaranews.com, dan voi.id