SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tidur dengan lampu yang dimatikan atau tidak adalah sebuah preferensi dari setiap orang. Namun, ada kalanya kita dapat mengetahui apa saja dampak di balik kedua pilihan tersebut, terlebih jika menyangkut soal kesehatan.
Faktanya, penerangan saat tidur menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kualitas tidur seseorang. Mengutip hellosehat.com, menurut salah satu anggota asosiasi dosen di New York University School of Medicine Joyce Walsleben, PhD., cahaya tetap dapat terdeteksi oleh kelopak mata meskipun seseorang tertidur. Akibatnya, otak kita tidak akan memproduksi melatonin.
Baca juga: Saat Tidur, Apa yang Terjadi dengan Tubuh Kita?
Manfaat dan Pengaruh Lampu saat Tidur
Mengutip siloamhospitals.com, melatonin merupakan hormon penting yang berperan dalam mengatur pola tidur. Normalnya, tubuh akan memproduksi lebih sedikit melatonin pada pagi dan siang hari agar tubuh tetap terjaga. Sebaliknya, melatonin diproduksi lebih banyak di sore dan malam hari agar dapat tidur lelap.
Oleh karena itu, sejumlah pakar mengatakan bahwa tidur dalam kondisi gelap lebih disarankan. Mengutip dari beberapa sumber, berikut adalah manfaat tidur dalam kondisi gelap:
1. Menjaga kualitas tidur
Mengutip halodoc.com, lampu yang dimatikan membuat tubuh menghasilkan hormon melatonin yang ideal sehingga dapat tertidur lelap. Lampu yang dimatikan seolah-olah memberi sinyal kepada tubuh bahwa sudah waktunya untuk tidur. Hal ini setara dengan menjaga kualitas tidur.
2. Menjaga kesehatan mata dan kulit
Tidur dengan lampu dimatikan dapat memperbaiki kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik dapat berpengaruh pada kesehatan kulit, salah satunya adalah kesehatan kulit di sekitar area mata. Buruknya kualitas tidur dapat membuat area sekitar kantung mata menghitam dan kusam, dilansir dari halodoc.com.
3. Dapat mencegah depresi
Studi terbaru dari Ohio University mengungkapkan bahwa tidur di tempat yang terang dapat menyebabkan risiko depresi, dilansir dari detik.com. Secara biologis, hal ini dapat terjadi karena ritme sirkadian (pengaturan waktu internal tubuh yang mengikuti siklus 24 jam) terganggu akibat penekanan melatonin.
Sebaliknya, berikut beberapa dampak yang dapat disebabkan saat tidur dengan kondisi lampu menyala, dikutip dari hellosehat.com.
- Meningkatkan kemungkinan terkena kanker,
- Cahaya buatan dapat berpengaruh ke berat badan,
- Dapat menyebabkan insomnia,
- Memengaruhi siklus menstruasi, dan
- Salah satu pemicu depresi.
Tidur dengan Penerangan yang Aman
Mengutip alodokoter.com, tipe warna cahaya atau penerangan dapat memberi efek yang berbeda pada kualitas tidur. Seperti yang sudah disebutkan, pancaran cahaya memengaruhi produksi melatonin. Saat malam hari, hal ini menjadi bahaya, terlebih cahaya yang dihasilkan berasal dari cahaya buatan (lampu).
Baca juga: Rekomendasi Bantal Tidur Untuk Cegah Sakit Bahu dan Leher
Namun, ada beberapa orang yang justru tidak terbiasa tidur dengan lampu dimatikan. Berikut adalah tips tidur dengan penerangan yang aman, dilansir dari alodokter.com:
- Mematikan semua sumber penerangan termasuk penerangan dari ponsel, komputer, atau televisi. Disarankan mematikan 1 jam sebelum tidur,
- Apabila tidak terbiasa dengan kegelapan, dapat menggunakan lampu tidur dengan pencahayaan yang minim, dan
- Hindari menyalakan lampu ketika terbangun di malam hari.
Pada akhirnya, pilihan mematikan lampu atau tidak kembali ke pilihan masing-masing. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan dampak panjangnya. Oleh karena itu, pilihlah kondisi tidur yang mendukung agar kesehatan tubuh juga dapat terjaga.
Penulis: Jesslyn Gunawan Wijaya
Editor: Jessie Valencia
Foto: Freepik/aopsan
Sumber: hellosehat.com, siloamhospitals.com, halodoc.com, detik.com, alodokter.com