• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, May 23, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Lampu Mati atau Menyala Saat Tidur: Pilihan Mana yang Lebih Sehat?

by Jesslyn Gunawan Wijaya
March 12, 2025
in Iptek, Lainnya, Lifestyle
Reading Time: 3 mins read
lampu

Ilustrasi penerangan pada saat tidur malam. (Freepik/aopsan)

0
SHARES
80
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tidur dengan lampu yang dimatikan atau tidak adalah sebuah preferensi dari setiap orang. Namun, ada kalanya kita dapat mengetahui apa saja dampak di balik kedua pilihan tersebut, terlebih jika  menyangkut soal kesehatan.

Faktanya, penerangan saat tidur menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kualitas tidur seseorang. Mengutip hellosehat.com, menurut salah satu anggota asosiasi dosen di New York University School of Medicine Joyce Walsleben, PhD., cahaya tetap dapat terdeteksi oleh kelopak mata meskipun seseorang tertidur. Akibatnya, otak kita tidak akan memproduksi melatonin.

Baca juga: Saat Tidur, Apa yang Terjadi dengan Tubuh Kita?

Manfaat dan Pengaruh Lampu saat Tidur

Mengutip siloamhospitals.com, melatonin merupakan hormon penting yang berperan dalam mengatur pola tidur. Normalnya, tubuh akan memproduksi lebih sedikit  melatonin pada pagi dan siang hari agar tubuh tetap terjaga. Sebaliknya, melatonin diproduksi lebih banyak di sore dan malam hari agar dapat tidur lelap.

Oleh karena itu, sejumlah pakar mengatakan bahwa tidur dalam kondisi gelap lebih disarankan. Mengutip dari beberapa sumber, berikut adalah manfaat tidur dalam kondisi gelap:

1. Menjaga kualitas tidur

Mengutip halodoc.com, lampu yang dimatikan membuat tubuh menghasilkan hormon melatonin yang ideal sehingga dapat tertidur lelap. Lampu yang dimatikan seolah-olah memberi sinyal kepada tubuh bahwa sudah waktunya untuk tidur. Hal ini setara dengan menjaga kualitas tidur. 

2. Menjaga kesehatan mata dan kulit

Tidur dengan lampu dimatikan dapat memperbaiki kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik dapat berpengaruh pada kesehatan kulit, salah satunya adalah kesehatan kulit di sekitar area mata. Buruknya kualitas tidur dapat membuat area sekitar kantung mata menghitam dan kusam, dilansir dari halodoc.com.

3. Dapat mencegah depresi

Studi terbaru dari Ohio University mengungkapkan bahwa tidur di tempat yang terang dapat menyebabkan risiko depresi, dilansir dari detik.com. Secara biologis, hal ini dapat terjadi karena ritme sirkadian (pengaturan waktu internal tubuh yang mengikuti siklus 24 jam) terganggu akibat penekanan melatonin.

Sebaliknya, berikut beberapa dampak yang dapat disebabkan saat tidur dengan kondisi lampu menyala, dikutip dari hellosehat.com.

  1. Meningkatkan kemungkinan terkena kanker,
  2. Cahaya buatan dapat berpengaruh ke berat badan,
  3. Dapat menyebabkan insomnia,
  4. Memengaruhi siklus menstruasi, dan
  5. Salah satu pemicu depresi.

Tidur dengan Penerangan yang Aman

Mengutip alodokoter.com, tipe warna cahaya atau penerangan dapat memberi efek yang berbeda pada kualitas tidur. Seperti yang sudah disebutkan, pancaran cahaya memengaruhi produksi melatonin. Saat malam hari, hal ini menjadi bahaya, terlebih cahaya yang dihasilkan berasal dari cahaya buatan (lampu).

Baca juga: Rekomendasi Bantal Tidur Untuk Cegah Sakit Bahu dan Leher

Namun, ada beberapa orang yang justru tidak terbiasa tidur dengan lampu dimatikan. Berikut adalah tips tidur dengan penerangan yang aman, dilansir dari alodokter.com: 

  1. Mematikan semua sumber penerangan termasuk penerangan dari ponsel, komputer, atau televisi. Disarankan mematikan 1 jam sebelum tidur,
  2. Apabila tidak terbiasa dengan kegelapan, dapat menggunakan lampu tidur dengan pencahayaan yang minim, dan
  3. Hindari menyalakan lampu ketika terbangun di malam hari.

Pada akhirnya, pilihan mematikan lampu atau tidak kembali ke pilihan masing-masing. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan dampak panjangnya. Oleh karena itu, pilihlah kondisi tidur yang mendukung agar kesehatan tubuh juga dapat terjaga.

 

 

Penulis: Jesslyn Gunawan Wijaya

Editor: Jessie Valencia

Foto: Freepik/aopsan

Sumber: hellosehat.com, siloamhospitals.com, halodoc.com, detik.com,  alodokter.com

 

Tags: 2025Kesehatankesehatan tubuhlampupeneranganterangtidurtubuh
Jesslyn Gunawan Wijaya

Jesslyn Gunawan Wijaya

Related Posts

Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Kondisi ketika seseorang terpapar flu atau batuk pilek. (Freepik/pressfoto)
Lifestyle

Jangan Sampai Tubuh Drop Melawan Flu dan Batuk Saat Perubahan Cuaca!

May 20, 2025
Ilustrasi tumis kangkung sebagai makanan pendamping. (pixabay/cegoh)
Lifestyle

Benarkah Kangkung Dapat Memberi Efek Kantuk?

May 19, 2025
Next Post
Perubahan Istilah Wibu: Dari Ejekan Hingga Kegemaran

Perubahan Istilah Wibu: Dari Ejekan Hingga Kegemaran

Comments 3

  1. tlover tonet says:
    2 months ago

    I was recommended this web site by way of my cousin. I’m now not positive whether or not this publish is written by him as no one else understand such specific about my trouble. You are amazing! Thank you!

  2. Grace Deveny says:
    1 month ago

    Hey there, You have done an incredible job. I’ll definitely digg it and personally recommend to my friends. I am confident they’ll be benefited from this site.

  3. Elayne Picton says:
    1 month ago

    You should take part in a contest for among the finest blogs on the web. I’ll recommend this site!

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021